Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/01/25 |
|
Jumat, 25 Januari 2019 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)
|
|
Yerikho telah menutup pintu gerbangnya (1). Kota itu menyelimuti dirinya dengan benteng tebal dan mustahil ditembus oleh orang Israel. Umat Israel memang tidak memiliki teknologi senjata yang canggih. Namun, mereka punya senjata pamungkas, yaitu janji Tuhan. Allah berfirman bahwa Yerikho akan diserahkan kepada Israel (2). Tuhan selalu punya cara yang ajaib untuk menolong umat-Nya. Alih-alih mengirimkan senjata dan kereta perang, Dia malah menyuruh orang Israel mengelilingi tembok (3-4). Kita mungkin berpikir bahwa ini konyol. Bagaimana mungkin tembok tebal bisa runtuh hanya dengan mengelilinginya? Mungkin Yosua juga berpikir seperti kita. Tetapi, dalam situasi gamang seperti itu, dia tetap memilih untuk taat dan melakukan apa yang diperintah kepadanya itu. Apa yang terjadi kemudian? Allah sendiri yang menyerahkan kota itu. Dia meruntuhkan benteng tebal itu dengan ajaib. Bangsa Israel menguasai kota Yerikho setelah mereka menjalankan semua perintah konyol itu. Mereka hanya taat dan selebihnya Tuhan yang bekerja. Dalam kehidupan, kita pasti pernah berhadapan dengan "tembok Yerikho". Tembok itu bisa berupa masalah, pergumulan, dan pergulatan hidup yang berat. Kita bahkan merasa perkara itu sudah tidak mempunyai jalan keluar. Semua menemukan jalan buntu! Dalam situasi demikian, apa yang harus kita lakukan? Ini memang pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Semua orang punya pengalaman berbeda, sehingga kita tidak bisa merumuskan apa pun dari itu. Kita hanya bisa seperti Yosua, yaitu menunggu Tuhan yang bekerja. Bagian kita hanyalah taat, walau kita tidak mengerti mengapa kita harus tetap taat. Namun, percayalah, momen seperti itu akan menumbuhkan iman kita. Iman bergeliat tumbuh ketika ia bertumbukan dengan krisis. Ketika krisis datang menyapa, itu proses bahwa Tuhan sedang membentuk iman kita menjadi semakin teguh. Doa: Bapa, kami mau taat pada rencana-Mu, meski tampak tidak masuk akal. Ajari kami untut tetap setia dan taat kepada-Mu. [RD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |