Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/01/25 |
|
Sabtu, 25 Januari 2020 (Minggu ke-2 sesudah Epifania)
|
|
Perjalanan hidup manusia sering kali tidak bisa diduga. Bisa terjadi perubahan tiba-tiba. Dari keadaan yang baik berubah menjadi tidak baik, dan sebaliknya. Kita harus merespons perkembangan kehidupan dengan sikap yang tepat sehingga kehidupan berkembang ke arah yang lebih baik. Setelah Saul dan Yonatan meninggal, Daud harus melanjutkan kehidupannya. Ia memohon petunjuk Allah untuk pergi ke wilayah Yehuda (1). Allah memberi perintah pada Daud untuk pergi ke Hebron. Selanjutnya, Daud pergi dan menetap di sana bersama kedua istrinya dan para pengikutnya (2-3). Akhirnya, atas perkenan Allah, Daud diurapi menjadi raja bagi Yehuda (4). Kemudian orang-orang Yabesh-Gilead datang menemui Daud. Orang Yabesh-Gilead adalah orang-orang yang menguburkan Saul. Atas perbuatan mereka itu pada jenazah Saul, Daud berkenan dan senang. Ia pun akhirnya mengutus seseorang untuk mengatakan ucapan berkat bagi mereka (5). Hal ini memperlihatkan penghargaan Daud bagi orang-orang Yabesh-Gilead atas apa yang mereka perbuat terhadap jenazah Saul. Daud bertekad untuk melanjutkan kehidupannya dengan mengerjakan perintah Allah. Daud akan hidup sebagai seorang raja Israel dan melanjutkan tugas dari raja sebelumnya (7). Kehidupan Daud berubah drastis. Dari hanya penggembala ternak, akhirnya menjadi raja. Kehidupan harus terus berjalan dengan cara mengikuti kehendak Allah. Setiap manusia perlu berusaha memahami pimpinan Allah dalam setiap segi kehidupannya dan menjalani kehidupan sesuai kehendak-Nya. Dengan mengikuti perintah Allah, setiap orang akan menuju kehidupan yang lebih baik. Ia akan menyelesaikan kehendak-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi umat. Ada kehidupan yang lebih baik sedang dipersiapkan-Nya. Jangan berhenti melangkah dan terpaku pada satu keadaan saja. Teruslah berjalan bersama Tuhan. Doa: Mampukan kami melangkah sesuai kehendak-Mu, ya Tuhan. [JST] Baca Gali Alkitab 4 Daud tidak pernah berambisi merebut takhta Raja Saul. Terbukti, meski dapat merebutnya, ia tidak melakukannya. Sebaliknya, ia membiarkan Saul tetap hidup. Kemudian tibalah waktu Tuhan. Daud tahu bahwa dialah yang ditetapkan Allah untuk menjadi raja, tetapi ia tidak pernah memaksakan waktunya. Orang-orang pun tahu bahwa Allah telah memilih Daud menggantikan Saul. Karena itu, orang Yehuda tidak berlama-lama mengurapi Daud sebagai raja. Dalam bagian ini pun, Daud masih terus bertanya kepada Tuhan: apa tindakannya selanjutnya? Ia tidak mau terburu-buru dan salah langkah. Setelah petunjuk Allah jelas, Daud pun melangkah. Itulah langkah orang beriman dan diperkenan Allah. Tatkala waktu Tuhan tiba, Ia akan menjadikan segala sesuatu indah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |