Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/01/25 |
|
Kamis, 25 Januari 2024 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)
|
|
Coba kita berjalan dalam kegelapan tanpa cahaya sedikit pun. Kita pasti berjalan sangat pelan karena takut melangkah. Kita tidak tahu apakah jalan di depan aman atau berbahaya. Segala sesuatu bisa terjadi lantaran tidak ada cahaya yang menerangi langkah kita. Melalui perumpamaan, Yesus mengingatkan bahwa identitas sebagai pengikut Kristus itu seperti pelita yang dinyalakan dan ditaruh di atas kaki pelita agar cahayanya terlihat (21). Yesus sendiri sudah menjadi terang untuk hidup kita sehingga kita yang sudah mendengar berita keselamatan seharusnya tidak menyembunyikannya. Berita baik harus dinyatakan. Kita yang memegang pelita harus menunjukkannya (22-23). Pelita yang dinyalakan pasti akan memberikan cahaya, tetapi tidak semua pelita akan bertahan lama. Ada yang padam begitu ia tertiup angin, ada juga yang tetap menyala, tetapi cahayanya redup. Terang kebenaran yang dianugerahkan kepada kita adalah terang yang terus menyala dengan benderang. Dalam kesulitan dan kegelapan sekalipun terang itu tetap ada untuk menerangi jalan hidup kita, yakni setiap orang yang percaya kepada-Nya. Setiap orang percaya kiranya dapat menjalani hidup dengan mengikuti teladan Kristus, bukan menjadi sama seperti dunia ini. Kita terus mencari kebenaran, bukan mengabaikan atau menjauhinya. Renungkan sejenak apa yang dapat kita lakukan semasa kita hidup. Bagaimana kita akan menggunakan pelita yang ada pada kita? Akankah kita menerangi sesama atau menutupi pelita kita hingga menjadi redup dan padam? Ada berbacai macam hal yang dapat kita bagikan kepada orang lain. Kita yang memiliki harta kekayaan dapat memberi sumbangan dan bantuan bencana alam. Kita yang memiliki ilmu pengetahuan dapat mengajar dan membagikan tips. Apa pun yang kita miliki, pergunakan itu untuk menolong sesama. Tidak ada ukuran pasti berapa lama atau berapa banyak yang harus kita lakukan. Namun, sampai saatnya kita dipanggil pulang, mari kita belajar pada pelita yang tak pernah padam, yakni Kristus Yesus. [SLM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |