Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/01/27 |
|
Minggu, 27 Januari 2008
|
|
Judul : Hidup orang bermisi Beberapa tembok perintang antara Tuhan Yesus dan perempuan itu telah dengan sengaja Tuhan runtuhkan. Rintangan geografis, religius, dan moral tidak Tuhan biarkan menjadi penghalang dalam menemukan orang yang mencari pemuasan hidup secara salah. Tindakan Tuhan tersebut sungguh luar biasa dan membuat para murid kaget (ayat 27). Namun mereka tidak berani mengutarakan keheranan yang menyeruak ke dalam hati mereka. Mereka hanya bisa mengajak Yesus makan. Jawaban Tuhan Yesus membukakan pengajaran penting bagi para murid-Nya. Bagi Tuhan Yesus, yang mengenyangkan dan menguatkan bukan saja makan makanan biasa, melainkan juga saat mewujudkan dan melakukan kehendak Allah. Artinya terlibat dalam misi ilahi untuk menyelamatkan orang-orang yang belum menemui makna hidup sejati. Inilah misi hidup Yesus. Menggenapi misi ini merupakan prioritas utama kehidupan-Nya dan yang menjadi sumber kesukaan dan kekuatan bagi Dia. Para murid, juga kita, cenderung menyesuaikan prioritas dan misi dengan kondisi dan kenyataan yang sedang terjadi. Kita beranggapan belum saatnya melakukan penginjilan bila orang belum menunjukkan tanda terbuka pada Injil. Anggapan ini persis seperti anggapan bahwa musim menuai belumlah tiba karena masa menabur baru saja mulai. Namun gejala bahwa orang hidup dalam kesia-siaan dan pencarian makna merupakan tanda bahwa dunia sangat memerlukan Injil! Kita lihat bahwa perempuan itu kemudian mengalami perubahan hidup. Bahkan ia juga menyebabkan penuaian ke seluruh penduduk kampungnya segera mulai (ayat 28-30, 41-42). Tuhan ingin agar orang yang mengikut Dia pun memiliki misi yang diprioritaskan seperti juga misi yang Ia telah jalani dan teladankan! Oleh karena itu pastikan bahwa dalam segala segi, hidup dan tindakan Anda menjadi semacam berita yang menunjuk kepada Yesus Kristus dan membawa berkat bagi orang lain!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |