Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/27 |
|
Rabu, 27 Januari 2010
|
|
Judul: Pengutusan murid Di perikop ini, misi para murid dibatasi hanya pada bangsa sendiri (ayat 5). Mengapa demikian? Ini adalah masalah strategi. Sama seperti Paulus yang memiliki strategi, bangsanya dulu baru kemudian ke bangsa lain (Rm. 1:16). Lagi pula keselamatan memang datang dari Israel (Yoh. 4:22). Kelak misi para murid akan menggenapi nubuat Yesus di Kis. 1:8: dari Yerusalem, ke Yudea, ke Samaria, akhirnya mencapai ujung bumi. Berita para murid sama dengan apa yang Yesus proklamasikan dan demonstrasikan (ayat 7-8; band. Mat. 4:23)! Isi berita mereka adalah bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Kerajaan Surga berisikan kabar baik pengampunan dosa, disertai demonstrasi kuasa yang membebaskan orang dari belenggu dosa dan berbagai kelemahan. Bandingkan ketika Yesus menyembuhkan orang lumpuh sebagai demonstrasi otoritas-Nya untuk mengampuni dosa (Mat. 9:6-7). Dalam menjalankan misinya, para murid diminta untuk bersandar penuh pada kuasa Tuhan (ayat 9-10), tidak mengandalkan sumber manusiawi. Tuhan tidak selalu mencukupkan para hamba-Nya dengan berkat supranatural, tetapi dengan memakai orang lain juga. Paling sedikit tersirat dari penerimaan orang di kota di mana para murid memberitakan Injil (ayat 11-13). Mereka yang menerima anugerah Injil berkewajiban mendukung pemberita Injil. Inti di bagian ini adalah, "kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma" (ayat 8b). Yesus mengingatkan para murid dan juga kita bahwa akan ada orang yang menolak pemberitaan kita. Kabar baik yang ditolak menjadi penghukuman buat mereka yang menolak. Oleh karena itu kita tidak perlu berkecil hati, melainkan tetap setia memberitakan dan melayani mereka yang menerimanya dengan sukacita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |