Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/01/27 |
|
Sabtu, 27 Januari 2024 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)
|
|
Apa ukuran dunia akan keberhasilan? Kita hidup pada era di mana keberhasilan erat kaitannya dengan jumlah materi yang diperoleh dengan cepat. Bahkan, ukuran kesuksesan pelayanan pun dipengaruhi oleh budaya saat ini sehingga kerap kali dihubungkan dengan kuantitas pengunjung gereja, pertambahan aset gereja, dan pencapaian program. "Dengan apa kita hendak mengumpamakan Kerajaan Allah itu ...? Kerajaan itu seumpama biji sesawi ketika ditaburkan di tanah" (30-31). Penekanannya terletak pada pertumbuhan biji sesawi, yang terkecil tetapi yang dapat menjadi pohon terbesar, yang begitu besar hingga burung dapat bersarang padanya (32). Demikianlah perumpamaan yang digunakan Yesus saat mengajar orang banyak, tetapi yang diuraikan secara langsung kepada murid-Nya (33-34). Yesus menyingkapkan diri-Nya agar murid-murid dapat mengenal-Nya. Yesus menunjukkan bahwa penyataan Kerajaan Surga merupakan proses pertumbuhan dari yang terkecil menjadi yang terbesar hingga banyak orang akan menerima manfaatnya. Para murid seharusnya mengerti bahwa Kerajaan Surga itu dimulai dari Yesus sendiri yang akan mati dan bangkit untuk menghadirkan Kerajaan Allah di bumi. Perumpamaan ini menunjukkan keberadaan gereja Tuhan yang terus bertumbuh menjadi makin besar di tengah dunia. Setiap pelayanan yang dilakukan orang percaya adalah bagian dari pertumbuhan Kerajaan Allah. Pelayanan tidak harus sesuatu yang besar dengan jumlah pencapaian yang banyak menurut ukuran dunia. Pelayanan kita bisa saja terlihat sederhana dan kecil menurut orang-orang dunia ini. Namun, kita dapat melakukan hal-hal sederhana yang mungkin tidak dilihat oleh banyak orang seperti menjadi pendoa syafaat, menolong tetangga yang mengalami kesulitan, dan mendengarkan keluh kesah teman dengan sabar. Hal-hal kecil inilah yang menghadirkan Allah dalam hidup mereka. Segala yang kita lakukan bagi Kerajaan Allah, biar kecil, akan bertumbuh besar sampai banyak orang merasakan kehadiran-Nya. [RGD] Baca Gali Alkitab 4 Yesus dan murid-murid-Nya pergi menyeberangi Danau Galilea untuk menghindar dari banyak orang yang terus mengikuti-Nya. Yesus mungkin bermaksud untuk beristirahat dari padatnya pelayanan. Dan ada perahu-perahu lain yang mengikuti. Pada saat itulah, mereka dilanda badai besar. Badai yang datang mengamuk itu merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di Danau Galiela karena letaknya yang dikelilingi oleh perbukitan dan berada di bawah permukaan laut. Badai itu kemungkinan besar bergejolak dengan amat hebat karena para murid yang dahulu berprofesi sebagai nelayan pun mengalami kesulitan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |