Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/01/28 |
|
Minggu, 28 Januari 2007
|
|
Judul: Siapakah aku? Serangkaian peristiwa seputar diri Yesus makin menegaskan bahwa Ia adalah "Mesias dari Allah" (9:20). Peristiwa-peristiwa seperti pengusiran roh-roh jahat, pembangkitan orang mati, pemberian makan lima ribu orang, pemuliaan di atas gunung, dll., mungkin terasa beruntun untuk mereka pahami. Tiga perikop yang kita baca hari ini menunjukkan pergumulan mereka untuk memahami panggilan diri mereka sebagai murid-murid Yesus di tengah arus penyingkapan yang begitu deras ini. Mereka sulit memahami pemberitahuan Yesus bahwa Ia harus menderita (44, bdk. 22). Bila ini saja masih sulit mereka terima, apalagi aplikasi ikutan bahwa sebagai para pengikut Yesus, mereka pun harus ikut memikul salib. Padahal mereka sendiri dipenuhi angan-angan kebesaran dan posisi tinggi. Sebagai antidot (obat penawar) bagi "pikiran" ini, Yesus mengambil seorang anak kecil dan, yang lebih mengejutkan lagi, menjadikannya sebagai teladan bagi para calon `pembesar\' Kerajaan Allah. Mereka juga lebih mementingkan masalah "kelompok dalam" vs. "orang luar" ketimbang menyadari bahwa orang tersebut sama-sama melakukan pelayanan dalam nama Tuhan Yesus. Tiga peristiwa ini menunjukkan pergumulan dan koreksi yang harus mereka alami. Betapa Tuhan membentuk mereka. Pelajaran yang diberikan nas ini sangat luar biasa. Sebagai murid-murid Kristus, banyak di antara kita layak digolongkan sebagai aktivis-aktivis pelayan. Sayangnya, hingar-bingar pelayanan kerap membuat kita berorientasi pada status dan hierarki serta eksklusivisme kelompok. Padahal, kita dipanggil untuk memikul salib demi Dia, menjadi orang-orang hina demi Tuhan, dan bersekutu bersama semua orang yang menyebut nama-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Inilah kita di dalam Dia. Renungkan: Bukan kemampuan dan talenta, tetapi bagaimana Tuhan membentuk kita seturut dengan kehendak-Nya, itulah yang mendefinisikan diri kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |