Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/01/28 |
|
Senin, 28 Januari 2019 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)
|
|
Fungsi utama Yosua bukanlah sebagai panglima perang. Allah menunjuknya sebagai pemimpin bangsa Israel agar mereka hidup berkenan di hadapan-Nya. Oleh karena itu, setelah merebut kota Ai, dia tidak langsung melanjutkan perang berikutnya. Dia memilih untuk membangun mazbah bagi Tuhan (30). Dalam hal ini, Yosua mengikuti teladan Musa (31). Di atas batu mazbah, Yosua menuliskan salinan hukum Musa (32). Seluruh orang Israel menyaksikan tindakannya (33). Kemudian, dia membacakan segala isi hukum itu (34). Alkitab mencatat; Yosua dengan rinci mengucapkan semua perintah Musa. Seluruh umat Israel pun mendengarnya dengan saksama (35). Yosua melakukan hal ini untuk mengingatkan bangsa Israel akan firman Tuhan. Bagian terutama bukan perkara menang di dalam perperangan, melainkan relasi antara Israel dan Tuhan. Relasi itu tampak dalam sejauh mana orang Israel mematuhi hukum Taurat. Itulah sebabnya Taurat menjadi sentral bagi kehidupan umat. Dalam keseharian, kita mungkin sibuk dengan banyak hal. Kita berambisi untuk mewujudkan cita-cita atau mengejar karier. Kita menyerahkan totalitas waktu serta tenaga untuk meraih sebanyak mungkin prestasi. Namun, pernahkah kita berdiam diri sejenak dan bertanya, "Inikah tujuan hidupku?" Tentu saja, semua impian itu tidak salah. Namun, itu menjadi penyimpangan jika seluruh daya kita arahkan ke situ dan melupakan Tuhan. Semua kerja akan sia-sia jika menyedot persekutuan kita dengan Tuhan. Seperti orang Israel, tujuan utama Tuhan menciptakan manusia adalah agar bersatu dengan Dia. Tindakan Yosua adalah sebuah teladan. Dia mengerti betul menjaga keseimbangan hidup. Dia bisa menjaga porsi antara mencukupi makanan rohani dan mengejar cita-cita. Dia tidak terjebak pada yang satu, kemudian melalaikan yang lain. Sudahkah kita tetap seimbang dalam perjalanan hidup sehari-hari? Doa: Tuhan, berikan kami kemampuan agar seimbang dalam setiap kehidupan ini. [RD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |