Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/01/29 |
|
Selasa, 29 Januari 2008
|
|
Judul : Jangan melebihi hukum Tuhan Hukum Taurat melarang orang bekerja pada hari Sabat. Ahli-ahli Taurat membuat berbagai peraturan tambahan untuk menolong orang mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Sayangnya, mereka jadi mengutamakan peraturan tambahan hingga mengaburkan makna asli Hukum Taurat. Akibatnya, larangan bekerja pada hari Sabat berganti makna menjadi larangan untuk melakukan segala sesuatu, apa pun tujuannya. Orang yang mengangkat tilam saja sudah dianggap sebagai pelanggaran terhadap hari Sabat (ayat 10). Apalagi saat orang Yahudi tahu bahwa orang tersebut mengangkat tilam karena disuruh oleh Orang yang menyembuhkan dia (ayat 11-12). Itu berarti pelanggaran ganda. Pelanggaran pertama adalah menyembuhkan orang, pelanggaran kedua adalah menyuruh orang melanggar hari Sabat dengan membawa tilam. Akibatnya mereka bereaksi keras, sampai ingin menganiaya Yesus (ayat 16). Tentu Yesus bukan tidak tahu peraturan hari Sabat yang dibuat oleh pemimpin agama Yahudi. Akan tetapi, apa yang Yesus lakukan pada hari Sabat tentu memiliki tujuan tersendiri. Melalui mukjizat kesembuhan, Yesus ingin mengungkapkan bahwa para pemimpin agama telah kehilangan tujuan utama diadakannya Sabat. Larangan untuk melakukan segala sesuatu pada hari Sabat membuat mereka tidak bisa menyaksikan dan mengalami karya Allah di hari Sabat. Gereja pun punya berbagai macam peraturan yang melengkapi jemaat dalam kehidupan bergereja. Misalnya, siasat gereja. Hanya saja, masih ada gereja yang cuma tegas dalam menerapkan siasat gereja. Namun tidak diikuti dengan bimbingan agar jemaat yang melanggar peraturan gereja bukan hanya menyadari kesalahannya, tetapi juga tahu bagaimana memperbaikinya. Akibatnya jemaat yang terkena siasat gereja malah mundur. Kiranya kita, baik sebagai jemaat atau sebagai orang yang melayani di gereja, tidak membuat peraturan manusia mengalahkan hukum Tuhan yang dibuat berdasarkan kasih dan hikmat-Nya yang mulia.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |