Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/29 |
|
Jumat, 29 Januari 2010
|
|
Judul: Konsekuensi dan upah! Yesus tidak mengajar kita untuk memusuhi keluarga atau orang di sekeliling kita untuk disebut layak mengikut Dia. Itu ajaran salah dan ekstrim, yang menimbulkan kesalahpahaman bahwa kekristenan mengajarkan seseorang tidak menghormati orang tuanya. Yesus mengajarkan bahwa kita harus menempatkan Allah sebagai yang nomor satu dalam hidup kita. Semua yang lain, baik orang tua, istri/suami, keluarga, atau sahabat harus ditempatkan sesudah Dia. Yesus juga mengajarkan bahwa setiap orang harus mengambil keputusan secara pribadi. Keputusan percaya Yesus tidak bisa kolektif. Maka dalam satu keluarga bisa terjadi perpecahan antara yang percaya dan yang menolak. Ingat pengajaran Yesus ini menyangkut situasi darurat ketika penganiayaan terhadap Kristen menjadi-jadi. Orang yang bimbang dan mendua hati atau menghitung untung rugi, tidak layak di hadapan Allah (ayat 37-38). Hanya orang yang berani menyerahkan hidup pada Allah yang akan beroleh hidup! Puji syukur, ada penghiburan buat para murid. Ada orang-orang yang akan merespons positif terhadap pekabaran Injil. Pasti juga salah satunya ada di dalam keluarga mereka. Kita tahu bahwa semasa hidup Yesus di bumi ini, adik-adik-Nya menolak Dia. Namun setelah kebangkitan-Nya, paling sedikit Yakobus dan Yudas percaya dan menjadi pengikut-Nya yang setia, dan kesaksian mereka dicatat dalam Surat Yakobus dan Surat Yudas. Ada konsekuensi mengikut Yesus, yaitu penolakan dari dunia ini, bahkan dari orang-orang terdekat. Namun kesaksian kita betapa pun sederhananya, akan membuahkan hasil yaitu orang-orang yang bertobat. Itulah upah kita, yaitu jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Kristus!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |