Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/01/29 |
|
Rabu, 29 Januari 2020 (Minggu ke-3 sesudah Epifania)
|
|
Saul adalah raja Israel yang pemerintahannya telah ditolak Allah. Meskipun sudah ditolak Allah, ia tidak menyesali perbuatannya, bahkan ia terus berusaha mempertahankan kekuasaannya dan senantiasa berusaha membunuh Daud, orang yang telah dipilih Allah untuk menjadi raja menggantikan dirinya. Bagaimana nasib keluarganya setelah ia mati? Ternyata nasib buruk menimpa keluarga yang ditinggalkan Saul. Dengan kematian Abner, maka kerajaan Isyboset kehilangan semangat dan akan segera runtuh. Perkembangan keruntuhan ini diakhiri dengan pembunuhan Isyboset di tempat tidurnya. Generasi penerus Raja Saul telah habis karena Mefiboset cucu raja Saul (anak Yonatan) cacat seumur hidupnya. Satu hal yang paling menyedihkan adalah adanya anak Saul yang menjadi pemimpin gerombolan, sekaligus pembunuh Isyboset (1-8). Daud, raja pilihan Allah, seperti tunas baru yang bertindak dengan tegas. Daud menunjukkan ketegaran seorang pemimpin. Ia menghukum orang yang telah membunuh Raja Saul yang sepantasnya dihormati, meski terus memusuhi dirinya. Dengan menghukum mati para pembunuh, ia menunjukkan bahwa dirinya tidak setuju dengan cara mereka. Daud meyakini bahwa kerajaan yang baik dan langgeng datangnya dari Tuhan. Karena itu, ia selalu bersandar kepada Tuhan agar apa yang dilakukannya diperkenan-Nya (9-12). Daud tetap menaruh rasa hormat dan memperlakukan dengan hormat kepada Raja Saul maupun Raja Isyboset (10-12). Sering kali orang Kristen hendak merebut kendali yang dipegang Allah dan menjalankan peran Allah. Daud adalah teladan dalam memberikan tempat bagi Allah untuk bertindak membereskan segala perkara yang terjadi dalam hidupnya. Ia dapat melihat bagaimana tangan Allah bekerja membereskan banyak perkara besar. Ia hanya perlu diam dalam iman menantikan janji Tuhan yang mengangkatnya menjadi raja menggantikan Saul. Doa: Tuhan, mampukanlah pemerintah kami untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. [CTR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |