Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/30 |
|
Senin, 30 Januari 2006
|
|
Judul: Kebenaran dan kasih Kadang kala kasih dimengerti sebagai sikap toleransi terhadap kesalahan atau solidaritas antarsatu kelompok, keluarga, kerabat, atau suku. Sikap dan tindakan seperti ini tidak berkenan kepada Tuhan. Kasih dan keadilan harus menjadi pilar kebenaran anak-anak Tuhan. Ini akan melahirkan integritas dan keberpihakan kepada kebenaran dan kepada orang yang benar (ayat 2-3). Berbohong atas dasar apa pun adalah salah. Kebenaran harus menjadi yang utama, apa pun risikonya. Orang miskin harus dikasihi dan ditolong karena ia sesama manusia. Namun, orang miskin yang melakukan tindakan mencuri, merampok, dan menipu adalah salah dan harus menerima hukuman (ayat 3). Tujuan baik yang dilandaskan pada cara yang salah tidak akan menghasilkan kebaikan. Sebaliknya, kebenaran yang ditegakkan akan membuat orang yang lemah dan orang yang tersingkir mendapatkan kembali hak-hak mereka (ayat 6-7). Menerima suap, membuat hati nurani tumpul. Memutarbalikkan kebenaran akan menyebabkan orang benar menjadi korban (ayat 8). Perbuatan kasih kepada orang yang menjadi musuh kita berarti meneladani kasih Allah yang menurunkan hujan dan panas matahari kepada orang baik dan jahat (ayat 4-5; band. Mat. 5:44-45). Umat Allah diajak untuk mengingat semua kebaikan-Nya yang mereka alami saat mengalami kelepasan dari perbudakan Mesir, agar dengan kasih yang sama mereka dapat memperlakukan orang asing (ayat 9). Kunci agar dapat menerapkan peraturan-peraturan ini adalah menjaga hati nurani kita peka akan hati Allah yang penuh kasih dan keadilan. Kita patut bersyukur kepada Allah karena di dalam Kristus, anak-anak Tuhan memiliki Roh Kudus yang memampukan kita hidup menyuarakan kebenaran dan kasih. Selain itu, kita memiliki firman Tuhan yang menolong kita mengerti kehendak Tuhan dan memberikan teladan Yesus dalam mempraktikkan kebenaran dan kasih. Camkan: Tidak ada alasan bagi anak Tuhan untuk tidak bertindak dalam kebenaran dan kasih!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |