Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/01/30 |
|
Selasa, 30 Januari 2007
|
|
Judul: Siap diutus dalam misi Kristus Seperti padi yang sudah kuning dan membutuhkan penuai, begitu pula ladang Tuhan membutuhkan pekerja (2). Karena itu Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk pergi memberitakan bahwa Kerajaan Allah telah tiba. Sifat pelayanan itu mendesak dan penuh bahaya maka mereka harus waspada (2-3, karena mereka bagaikan anak domba yang diutus ke tengah-tengah serigala). Konsentrasi mereka harus terpusat karena mereka mesti bersegera melaksanakan tugas itu. Segala sesuatu yang mengakibatkan penundaan, harus diabaikan karena mereka harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Mereka juga tidak boleh memusingkan diri dengan segala keperluan yang harus mereka bawa. Meskipun tampaknya pengorbanan mereka begitu besar, belum tentu tanggapan yang akan mereka terima selalu menyenangkan. Adakalanya mereka akan mengalami penolakan yang mengecewakan (10-11). Namun demikian, mereka harus tetap memberitakan Kerajaan Allah dan juga menyembuhkan orang sakit. Bila berita itu ditolak, haruslah diucapkan suatu peringatan mengenai hukum Allah. Yang amat menggembirakan adalah bahwa Yesus menyiratkan betapa berarti dan mulianya penugasan itu (16), karena penerimaan terhadap mereka diidentikkan dengan penerimaan terhadap Allah sendiri. "Barangsiapa mendengarkan kamu ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan yang menolak Aku ia menolak Dia yang mengutus Aku". Ini puncak penugasan sekaligus jaminan dukungan Yesus yang terus menerus. Mendesaknya misi Tuhan Yesus ke dunia, menyadarkan kita bahwa misi itu ditujukan untuk semua orang, dan harus segera dilakukan! Meskipun terbayang ancaman dalam menjalani tugas ini namun penyertaan dan dukungan dari Tuhan Yesus kiranya menghilangkan keraguan kita. Doa: Tuhan Yesus, kami ingin berkarya sebagai utusan-Mu. Kuatkan iman kami dan curahkan kuasa-Mu atas kami ketika kami takut dan merasa lemah. Amin.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |