Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/30 |
|
Sabtu, 30 Januari 2010
|
|
Judul: Kuasa Allah atas alam Saat diperhadapkan dengan kekuatan alam yang merusak kita bertanya, "Di mana Allah?" "Berkuasakah Dia?" Saat kuasa alam ramah pada manusia -musim berjalan semestinya, sungai, laut, hujan, terik matahari semua berlangsung normal, maka pertanyaan demikian tidak muncul dalam benak manusia. Sayangnya meski tidak mempertanyakan Tuhan, belum tentu berarti orang percaya bahwa Allah dalam kuasa dan kasih-Nya mengatur segala kuat kuasa alam. Kekuatan alam yang indah, dah-syat, dan mengagumkan belum tentu membuat orang memercayakan diri pada Allah yang mengatur semuanya dalam hikmat dan kebaikan-Nya. Seorang pendeta suatu ketika pergi ke pelayanan dengan menumpang pesawat. Tiba-tiba pesawat itu mengalami guncangan hebat agak lama. Meski pramugari berusaha menenangkan, tetap saja semua penumpang terlihat pucat pasi dengan bermacam reaksi. Pendeta itu tertarik pada seorang gadis cilik yang asyik bermain dengan bonekanya. Tidak sedikit pun terlihat ketakutan apalagi kepanikan pada anak itu. Ketika mendarat pendeta itu bertanya mengapa gadis cilik itu tidak takut. Dengan tersenyum ia menjawab, "pilot pesawat ini adalah ayah saya." Tidak cukup kita tahu teori teologis bahwa Allah berkuasa atas alam. Lebih penting ialah memiliki keyakinan bahwa Yang mengatur alam ini dan memimpin hidup kita adalah Bapa surgawi kita yang baik dan bijak.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |