Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/01/31 |
|
Kamis, 31 Januari 2008
|
|
Judul : Kesaksian-kesaksian tentang Yesus Pernyataan Yesus tentang hubugan unik-Nya dengan Allah tidak dapat diterima oleh para pemimpin Yahudi. Mereka hanya tahu siapa Dia secara manusiawi, maka pernyataan Yesus merupakan penghujatan terhadap Allah! Dan hukuman terhadap penghujat adalah mati! Meski demikian, hukum Taurat mensyaratkan adanya 2-3 orang saksi untuk menyatakan kelayakan seseorang menerima vonis hukuman mati (Ul. 17:6). Yesus pun tahu bahwa ada syarat untuk menghadirkan 2-3 saksi untuk menyatakan bersalah atau tidaknya seseorang (Ul. 19:15). Lalu Yesus mengajukan saksi-saksi untuk mendukung klaim-Nya bahwa Dia adalah Anak Allah. Saksi pertama ialah Yohanes Pembaptis (33-35). Sebenarnya kesaksian manusia bukan hal yang utama, tetapi Yesus mengajukan saksi ini karena Ia ingin agar orang-orang Yahudi diselamatkan (34). Banyak dari antara mereka yang sudah mendengar dia dan menikmati terangnya (35). Namun mereka tetap tidak mau menerima kesaksiannya. Saksi berikut lebih penting, yaitu karya-Nya yang ajaib. Setiap aspek dari karya-Nya membuktikan keilahian-Nya. Lalu saksi yang terbesar adalah Bapa sendiri. Namun kesaksian itu mereka tolak juga, baik yang tertulis di dalam Kitab Suci maupun melalui Musa (37-40, 45-47). Padahal mereka selalu membanggakan status mereka sebagai umat Allah, yang pernah mengalami pimpinan Musa. Mereka juga rajin membaca dan menyelidiki Kitab Suci (39). Tetapi menolak isinya yang utama, yang menunjuk kepada Yesus, sang Mesias. Klaim Yesus bahwa diri-Nya adalah Anak Allah jelas beroleh dukungan kuat melalui tiga kesaksian ini. Untuk zaman ini ada kesaksian Roh Kudus yang membimbing orang untuk paham dan percaya penyataan Allah di dalam Yesus. Penolakan terhadap klaim ini terjadi bukan karena kurang-nya bukti, melainkan karena kekerasan hati manusia. Sebalik-nya orang yang percaya akan menerima pengampunan dosa dan karunia hidup kekal. Bagaimana respons Anda? Menerima atau menolak?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |