Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/31 |
|
Minggu, 31 Januari 2010
|
|
Judul: Dari ragu sampai percaya Yesus tidak menegur Yohanes atas keraguannya. Ia memahami Yohanes sedang terpuruk secara fisik dan emosi sehingga sulit bagi dia untuk melihat gambaran yang lengkap mengenai pelayanan Yesus. Pelayanan Yesus terbagi dua tahap. Tahap pertama adalah tahap anugerah. Lihat ayat 5. Yesus mengutip Yesaya (Yes. 35:5-6, 61:1) yang menubuatkan pelayanan Sang Mesias yang menyatakan anugerah. Kedatangan Mesias yang pertama adalah kabar baik tentang anugerah pengampunan dosa dan janji hidup yang kekal. Semua orang yang menerima Dia mendapatkan hidup baru. Namun bagi yang menolak pemberitaan Yesus, pembalasan Allah akan diberlakukan pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Yesus sengaja tidak menyebutkan Yesaya 61:2 mengenai Mesias yang menyatakan penghakiman Allah, karena hal tersebut baru akan digenapi pada akhir zaman! Keraguan Yohanes tidak menghapuskan karya yang ia sudah lakukan. Yesus sendiri meneguhkan Yohanes sebagai nabi yang mengakhiri periode Perjanjian Lama dan mengawali masa anugerah di era Perjanjian Baru. Persoalannya bukan pada Yohanes, tetapi pada dunia yang dibutakan oleh dosa sehingga tidak dapat melihat bahwa keduanya adalah utusan Allah untuk memerdekakan mereka. Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang menolak pemberitaan kabar baik. Namun jangan jadi tawar hati karena hal itu. Bersyukurlah atas orang-orang yang oleh anugerah Allah merespons pemberitaan kita dengan pertobatan. Doakan mereka yang masih mengeraskan hati menolak Yesus, agar sebelum hari penghakiman tiba mereka telah bertobat.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |