Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/01 |
|
Senin, 1 Februari 2010
|
|
Judul: Agar beroleh kelegaan Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum dikecam oleh Yesus. Padahal Dia banyak mengajar dan melakukan mukjizat di kota-kota itu (ayat 20). Bagaimana respons mereka? Orang-orang di kota itu memang senang mendengar Yesus. Mereka berduyun-duyun mendatangi Yesus untuk menyaksikan dan mengalami mukjizat-Nya. Malah mereka menginginkan Dia menjadi raja. Lalu mengapa Yesus mengecam mereka? Karena mereka tidak bertobat! Ia melakukan mukjizat bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik mereka. Ia mengajar mereka tentang Kerajaan Allah bukan untuk meraih dukungan politik. Ia melayani untuk menyelamatkan jiwa mereka, dan itu terjadi melalui pertobatan mereka. Maka amat disayangkan, mukjizat tidak membuat mata mereka terbuka melihat siapa Yesus sebenarnya. Jadi kelirulah anggapan bahwa mukjizat membuat orang datang pada Yesus. Datang untuk melihat, mungkin ya. Namun datang untuk bertobat dan percaya? Belum tentu! Yesus menyatakan bahwa penghakimanlah yang akan dihadapi orang semacam itu. Yaitu yang hanya mau melihat dan menerima mukjizat, tetapi tidak mau datang pada Tuhan, yang berkuasa melakukan mukjizat. Namun orang yang mau bertobat diundang Yesus untuk datang pada-Nya agar menemukan kelegaan bagi jiwa mereka. Sebagai orang yang mengikut Kristus, merupakan bagian kita untuk menceritakan Kristus kepada mereka yang jiwanya dahaga. Mereka perlu memperoleh kelegaan, dan itu hanya bisa diperoleh bila mereka memercayai Kristus, Juruselamat dunia. Kita harus mendorong mereka agar bertobat dari segala dosa, menerima pengampunan, dan memulai hidup sebagai murid Kristus agar makin banyak orang yang menemukan kelegaan di dalam Kristus.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |