Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/02/01

Sabtu, 1 Februari 2014

Yohanes 11:38-44
Kemuliaan Allah

Judul: Kemuliaan Allah
Apa sebenarnya yang menentukan baik atau tidaknya sebuah hotel? Jawabannya adalah pelayanan yang diberikan kepada para tamu. Sebuah hotel bisa saja memiliki situs web yang dikelola apik, kampanye iklan yang fantastik, gedung megah, diskon menggiurkan, berbagai fasilitas tambahan yang tidak dimiliki saingannya, lokasi strategis, dan lain-lain. Namun, semua itu tidak ada artinya jika tamu yang menginap di sana pulang dengan rasa kecewa atas kualitas pelayanan yang diberikan.

Apa hal paling utama pada nas ini? Bukan kebangkitan Lazarus, walaupun itu memang merupakan tanda yang sangat penting. Yang paling penting adalah para pendengar Yesus (dan juga pembaca Injil Yohanes) percaya bahwa Sang Bapalah yang mengutus diri-Nya (42), dan dengan demikian kemuliaan Allah dinyatakan (40). Kebangkitan Lazarus sebenarnya adalah salah satu dari serangkaian tanda yang dimulai sejak mukjizat air menjadi anggur di Kana (2:1-11), yang semuanya bertujuan untuk membuat orang-orang yang melihat Yesus, dan juga para pembaca Injil Yohanes itu sendiri, percaya kepada Yesus sebagai Sang Anak yang diutus Bapa. Doa Yesus di ayat 41-42 merupakan salah satu penanda kedekatan dan komunikasi yang intens di antara Sang Anak dengan Bapa-Nya. Namun, yang paling penting, kedekatan ini juga dibuktikan dengan kebangkitan Lazarus: panggilan Yesus berkuasa untuk membangkitkan Lazarus yang telah mati empat hari!

Setiap tanda yang dimuat di dalam Injil Yohanes menantang para pembacanya untuk memilih: percaya bahwa Yesus adalah Sang Anak, sang kebangkitan dan hidup, atau tidak. Jika kita hanya menaruh "percaya" pada mukjizat-Nya, dan percaya bukan Dia yang berkuasa melakukan mukjizat itu, kita justru rugi. Itu sama saja dengan menolak otoritas dan kuasa Dia, sang pemberi hidup yang telah membangkitkan Lazarus. Kita terjebak untuk mencari kepuasan kita, dan bukan mencari kemuliaan Allah. Padahal, hanya dengan berserah dan mengakui kemuliaan Allah saja, tidak ada yang mustahil bagi Allah di dalam kehidupan kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org