Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/02/01 |
|
Selasa, 1 Februari 2022 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Allah marah! Mungkinkah? Bukankah Allah Mahakasih, Maha Pengampun, dan Mahabaik? Bagaimana mungkin Dia marah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sah saja untuk diajukan. Faktanya, bacaan kita hari ini memang menunjukkan bahwa Allah marah. Bahkan amarah-Nya akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam (20). Fakta bahwa Allah marah ini menggentarkan sekaligus menenangkan. Menggentarkan karena semua makhluk akan terkena akibatnya (20). Pada saat yang sama juga menenangkan karena kita dapat memahami perasaan Allah. Ternyata Allah bisa murka. Hal itu baik. Itulah sebabnya, Yeremia juga dapat menerima kemarahan Allah ketika ia dilarang berdoa dan memohon bagi umat kepada Allah (16). Allah marah sedemikian rupa karena sikap umat yang menyakiti hati Allah (18). Alih-alih memberi persembahan kepada Allah yang sudah memelihara hidup mereka selama ini, umat malah memberikan persembahan kepada ilah lain yang disebut ratu surga, yaitu ilah yang tidak mereka kenal. Secara sederhana, umat berselingkuh. Secara manusiawi, kita dapat memahami kemarahan Allah tersebut. Kita juga dapat menariknya ke dalam kehidupan kita masing-masing. Adakah di antara kita yang tidak sakit hati, bila orang yang amat kita cintai berselingkuh terhadap kita? Bila hanya sekali mungkin kita masih dapat menerimanya kembali. Bagaimana bila terjadi berulang kali? Hal itulah yang dirasakan oleh Allah sehingga Dia menjadi sangat murka. Bahkan Dia sampai mengingatkan Yeremia agar tidak mendesak-Nya. Bila hal itu terjadi dalam hidup kita saat ini, maka kemarahan Allah adalah akhir dari kehidupan. Tanpa Allah dalam hidup ini, apalah artinya? Saat ini, mari kita coba untuk memeriksa seluruh kehidupan kita. Hal apa sajakah dalam hidup ini yang telah menggeser Allah dari seluruh kehidupan kita? Apakah kita masih memberikan seluruh hidup ini sebagai persembahan yang kudus bagi Allah? Periksalah hal-hal yang menjadi ratu surga dalam hidup kita! Jangan sampai Allah murka dan jangan biarkan amarah-Nya tidak padam! [JCP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |