Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/02/03 |
|
Minggu, 3 Februari 2008
|
|
Judul : Yesuslah jawaban Yesus menegur orang banyak yang mencari Dia karena ingin mendapatkan lagi roti hasil mukjizat (ayat 26). Mereka mencari Dia bukan karena gerak hati, melainkan perut. Padahal mukjizat yang telah Dia lakukan merupakan tanda keilahian-Nya (ayat 27). Seharusnya mereka mencari Yesus karena Dialah Anak Allah, Mesias bagi Israel. Mereka berpikir salah karena merasa mampu memenuhi kehendak Allah (ayat 28). Mereka tidak sadar bahwa Yesus justru dikaruniakan Allah bagi manusia, yang jelas tidak berdaya untuk menyenangkan hati Allah. Yesus cepat mengoreksi kesalahan pendapat tersebut. Yesus mengingatkan mereka bahwa pekerjaan yang dikehendaki Allah ialah percaya kepada Kristus yang telah diutus Allah (ayat 29). Lalu mereka menuntut bukti kemesiasan Yesus (ayat 30). Jika Musa dapat menyediakan manna selama 40 tahun di padang belantara, seharusnya Yesus dapat melakukan yang lebih baik dari itu (ayat 31). Dengan jalan ini, sesungguhnya mereka sedang menginginkan Yesus memproduksi roti yang lebih baik dari manna dan dalam waktu yang lebih lama dari 40 tahun! Nyata sekarang bahwa perhatian mereka hanya tertuju pada makanan. Mereka memandang Yesus hanya sebagai penyedia roti. Kalau dibandingkan dengan Musa, jelas bukan Musa yang menyediakan manna, melainkan Allah! Lagi pula Yesus datang bukan hanya untuk menyediakan roti, melainkan datang sebagai roti dari surga. Yesus ingin mengangkat pemahaman mereka dari hal-hal duniawi pada hal-hal rohani. Yesus pun menghendaki agar mereka mencari Dia karena adanya kelaparan rohani, seperti roti yang diperlukan bagi kebutuhan jasmani. Seperti besarnya hasrat kita untuk mencari makanan ketika merasa lapar, begitulah kiranya kita mencari Yesus sebagai jawaban bagi kelaparan rohani kita. Dialah yang kita butuhkan di dalam hari-hari yang kita jalani. Dia harus diundang masuk ke dalam hidup kita untuk menghidupkan dan menopang kehidupan kita. Dialah kebenaran dan Dialah jalan menuju kehidupan kekal.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |