Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/03 |
|
Rabu, 3 Februari 2016
|
|
Judul: Istirahat dalam Pelayanan Para rasul pulang melaporkan hasil pelayanan mereka kepada Yesus (30). Yesus peduli dan tahu kondisi fisik murid-Nya yang letih serta lapar. Sebab itu, Ia mengajak mereka beristirahat (31-32). Tetapi rencana itu ketahuan sehingga orang banyak segera mengikuti mereka (33). Yesus tidak marah kepada orang banyak, malah berbelas kasihan kepada mereka. Karena itu, Ia memberikan apa yang mereka butuhkan, yaitu: pengajaran-Nya dan makanan jasmani (34, 37). Yesus tidak meminta para murid menyelesaikan persoalan itu. Ia hanya memberi perintah untuk memberi orang banyak makan. Rasul-rasul belum menangkap dan mengerti cara kerja Yesus. Mereka hanya melihat dari perspektif keterbatasan manusiawi. Bahkan mereka lupa memperhatikan apa yang ada pada diri mereka di tempat itu. Hal ini terbukti ketika Tuhan menyuruh mereka untuk memeriksanya (35-38). Bagi Tuhan, semua mungkin digunakan. Keterbatasan diubah menjadi suatu kelimpahan dengan cara Tuhan (39-44). Tanpa disadari, para murid Yesus mendapatkan apa yang mereka butuhkan, yaitu suasana kebersamaan membantu Yesus membagikan makanan. Hal yang terpenting adalah konsep mereka yang terbatas dibukakan oleh Yesus. Hanya butuh ketaatan dan kerendahan hati untuk dapat menyaksikan kuasa Yesus. Kebergantungan pada kekuatan sendiri sering membuat kita lalai memerhatikan apa yang ada pada kita. Peristiwa ini menyegarkan pikiran dan semangat para murid. Selain mendapat makanan yang cukup, Tuhan juga menyediakan istirahat bagi para murid. Jangan batasi cara kerja Tuhan dengan keterbatasan yang kita miliki. Kita hanya perlu taat pada perintah-Nya tanpa banyak perhitungan manusiawi. Dengan begitu, kita mendapat istirahat yang melegakan dan memuaskan dari Tuhan. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |