Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/02/03 |
|
Minggu, 3 Februari 2019 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Manusia pasti menjadi tua. Kita tidak bisa melawan hukum ini. Kita akan merasakan bahwa tenaga kian berkurang, tubuh kian terasa rapuh, serta fisik semakin lemah. Usia yang makin dekat dengan ajal memaksa kita mengevaluasi diri. Apakah masih ada tugas yang belum terselesaikan? Yosua pun memasuki tahapan usia ini. Akhirnya, dia menjadi tua dan lanjut umur (1). Namun dalam usia itu, ternyata masih ada tugas yang belum rampung. "Negeri ini masih amat banyak yang belum diduduki, " firman Tuhan kepadanya. Padahal, rencana Allah adalah Israel harus mengambil alih semua tanah Kanaan (6). Yosua mungkin sudah tidak sanggup lagi berperang dan mengangkat pedang. Oleh karena itu, Tuhan mendelegasikan tugas terakhir kepadanya. Dia harus membagikan negeri ini kepada sembilan suku dan suku Manasye yang setengah. Tanah itu akan menjadi milik pusaka mereka (7). Manusia memang tidak bisa mengalahkan waktu. Ini menunjukkan bahwa manusia tidak abadi dan terbatas. Yosua menghabiskan seluruh hidupnya melayani kehendak Allah. Bisa dikatakan, sepanjang usianya, dia konsisten berkenan di hadapan Allah. Bahkan pada usia tuanya, dia pun masih memberi diri untuk menyelesaikan tugas dari Allah. Ini menunjukkan integritas dan tanggung jawab Yosua teruji. Pertanyaannya, dalam keterbatasan waktu, apa yang sudah kita lakukan untuk mengisinya? Apakah waktu sudah kita isi dalam menggenapi kehendak Allah? Atau, kita membunuh waktu dan membuangnya percuma lewat pekerjaan sia-sia dengan memuaskan nafsu sendiri? Atau, jangan-jangan, kita sama sekali tidak pernah berpikir dengan apa waktu ini diisi? Kita perlu merenungkan pertanyaan ini dengan serius. Jangan sampai, nanti pada hari tua, kita merana karena penyesalan memboroskan waktu dengan percuma. Ingatlah, ada tiga hal yang tidak bisa kita tarik kembali: perkataan, kesempatan, dan waktu. Doa: Tuhan, ajari kami menghitung hari-hari agar kami beroleh hati bijaksana. [KT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |