Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/02/04 |
|
Sabtu, 4 Februari 2006
|
|
Judul: Tutup pendamaian sejati Tabut perjanjian merupakan simbol kehadiran Allah. Dalam sejarah Israel, tabut ini berfungsi sebagai berikut: Pertama, tempat Allah berhubungan dengan Musa, pemimpin umat-Nya (ayat 22). Kedua, melambangkan bimbingan (Bil. 10:33). Ketiga, melambangkan kemenangan (Yos. ps. 6). Keempat, melambangkan kepemimpinan Ilahi (Yos. 3:14-17). Di atas tabut itu dibentangkan tutup pendamaian terbuat dari emas murni seirama dengan panjang dan lebar tabut itu (Kel. 25:17). Di kedua ujung tutup pendamaian itu dibuatlah dua kerub dari emas (ayat 18-19). Kedua kerub itu membentangkan sayap mereka menutupi tutup pendamaian tersebut, sedangkan kedua muka mereka menatap pada tutup pendamaian itu (ayat 20). Tutup pendamaian itu bersama kedua kerub tersebut membentuk semacam singgasana tempat Allah bertakhta secara simbolis (Mzm. 80:2, 99:1). Di dalam tabut pendamaian itu ditaruhlah kedua loh batu berisikan Sepuluh Hukum Allah (Kel. 25:21), buli-buli yang berisikan manna (ayat 16:32-34) yang melambangkan pemeliharaan Allah atas umat-Nya, dan kemudian hari tongkat Harun yang bertunas yang melambangkan penetapan Allah atas kepemimpinan di Israel ditaruh di hadapan tabut itu (Bil. 17:10). Ada tafsiran yang mengatakan bahwa kerub-kerub itu melambangkan kebenaran dan keadilan Allah yang menutupi dosa-dosa umat (dilambangkan oleh kedua loh batu). Setahun sekali, imam besar akan mempersembahkan kurban pendamaian dengan masuk menghadap tabut beserta tutup pendamaian itu agar umat Israel mendapatkan pengampunan dosa mereka. Tutup pendamaian itu melambangkan Tuhan Yesus (Rm. 3:25). Oleh darah-Nya yang Ia persembahkan sendiri ke hadirat Allah di surga satu kali untuk selamanya (Ibr. 9:13-14, 24-27), Yesus menjadi jalan pendamaian antara kita dengan Allah. Renungkan: Harga pendamaian dosa kita mahal harganya, yaitu penumpahan darah Yesus. Kita patut menjunjung tinggi Dia saja dan bukan menyombongkan diri.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |