Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/02/05 |
|
Kamis, 5 Februari 2009
|
|
Judul: Kuasa Yesus dari Allah Yesus juga harus menghadapi orang-orang yang salah memahami Dia. Bukan hanya musuh-musuh-Nya (ayat 22-30), keluarga-Nya pun salah mengerti Dia (ayat 20-21). Waktu itu Yesus begitu sibuk melayani banyak orang yang mendatangi Dia. Namun keluarga-Nya ingin menjemput Dia karena menganggap stabilitas mental-Nya telah terganggu. Mungkin mereka tidak ingin keluarga dipermalukan oleh berbagai perbuatan Yesus. Mereka bermaksud melindungi kehormatan keluarga dengan membawa Yesus pulang. Ahli-ahli Taurat juga mengatakan bahwa Yesus kerasukan setan. Sungguh tidak logis. Bagaimana mungkin Yesus mengusir setan jika Ia kerasukan setan? Tidak mungkin setan memerangi dirinya sendiri. Lagi pula, jika Yesus mengusir setan, bukankah itu berarti bahwa Yesus lebih berkuasa daripada setan? Dan siapa yang lebih berkuasa daripada setan? Bukankah Tuhan? Jadi bukankah ini menggambarkan bahwa Yesuslah Tuhan? Bila kuasa Yesus mengalahkan setan berasal dari Roh Kudus, bukankah perkataan ahli-ahli Taurat merupakan penghujatan terhadap Roh Kudus? Ahli-ahli Taurat telah melakukan kesalahan besar, yang tidak dapat ditolerir. Perkataan Yesus telah menimbulkan tanda tanya besar di dalam benak banyak orang Kristen mengenai dosa menghujat Roh Kudus. Dosa ini terjadi bila orang terus menerus menolak karya Roh Kudus di dalam dirinya. Atau kita menolak apa yang ingin Dia ajarkan pada kita mengenai Yesus dan karya-Nya. Tidak diampuni bukan karena dosa ini terlalu besar, tetapi karena sikap hati yang tidak peduli pada pengampunan Tuhan. Tidak diampuni sebab orang itu tak menginginkan pengampunan Tuhan. Lalu bagaimana agar kita tidak menghujat Roh? Janganlah keraskan hati terhadap suara Roh yang membimbing kita untuk taat pada Yesus.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |