Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/02/05 |
|
Senin, 5 Februari 2018 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)
|
|
Menjadi orang terkenal adalah impian banyak orang. Hal ini tampak dari sikap antusias banyak orang mengikuti audisi yang diadakan oleh berbagai stasiun televisi untuk menjaring "artis dadakan". Ribuan orang berbondong-bondong ikut serta dalam audisi agar menjadi artis. Dengan menjadi artis, kehidupan seseorang bisa berubah. Melalui pembacaan Markus 6:53-56 kita dapat menemukan kesan bahwa Yesus sudah menjadi selebritas. Ia dikenal oleh banyak orang (54) sehingga banyak orang berbondong-bondong ingin berjumpa dengan Dia. Beberapa perikop sebelumnya berbicara tentang Dia yang memberi makan 5.000 orang. Ia juga mampu berjalan di atas air. Dengan kemampuan itu, orang-orang sangat percaya atas apa yang dilakukan-Nya. Akhirnya, entah orang kota, orang desa, semua membawa saudara-saudaranya yang sakit kepada-Nya untuk disembuhkan (56). Ke mana pun Ia pergi hal itu terjadi, termasuk ketika berada di pasar-pasar yang penuh orang sakit. Ia tidak menyembuhkan orang sakit di rumah-rumah ibadat. Manakala Ia tidak sempat menyapa mereka yang sakit, mereka memohon kepada-Nya agar diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya (56). Dan semua orang sakit yang menjamah jumbai jubah-Nya menjadi sembuh. Scmilthals menyebutkan bahwa penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus, sebagaimana ditulis dalam Injil Markus 6:53-56, merupakan ikhtisar dan penyifatan umum pekerjaan yang dilakukan Yesus. Ia bekerja dengan semangat belas kasih. Sikap-Nya tidak berubah meski Ia sudah dikenal banyak orang. Dampak dari belas kasih Tuhan adalah bertumbuhnya keyakinan mereka kepada Yesus. Ia adalah Penyembuh yang mampu melakukan banyak mukjizat. Hingga saat ini Yesus terus bekerja menyatakan belas kasih-Nya. Iman kepada-Nya membuat mereka yang sakit menjadi sembuh walau hanya menjamah jumbai jubah-Nya. Apa maknanya bagi kita? Sebagaimana orang-orang itu menjadi pulih dari sakit-Nya karena iman, kita juga diajar untuk beriman kepada-Nya. Iman mendatangkan rasa aman dan pemulihan. [WSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |