Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/02/05 |
|
Rabu, 5 Februari 2020 (Minggu ke-4 sesudah Epifania)
|
|
Sikap Raja Daud terhadap Saul dan keturunannya sungguh merupakan sikap yang langka. Saul adalah seorang yang sangat membenci Daud. Daud begitu dielu-elukan oleh rakyat, tetapi Saul tidak mendapatkan perlakuan yang sama. Saul iri karena Tuhan memilih Daud untuk menggantikan dirinya. Sementara ia telah ditinggalkan Tuhan karena dosanya. Saul terus memburu Daud untuk dibunuh. Di sini Daud menunjukkan sikap yang tidak lazim karena dua kali ia mendapat kesempatan untuk membunuh Saul (1Sam. 24:1-23, 26:1-25). Daud tidak mau melakukannya karena Saul adalah raja yang diurapi Tuhan. Daud tidak mau menyentuh orang yang diurapi Tuhan. Daud juga telah mengadakan perjanjian dengan Yonatan, putra Saul. Yonatan sangat percaya bahwa Daud adalah orang yang sudah dipilih oleh Allah. Karena itu, Yonatan membela Daud yang adalah sahabatnya. Perjanjian itu mengatakan bahwa pada waktu Daud menjadi raja Israel, ia tidak akan memusnahkan keturunan Yonatan. Sebaliknya, ia akan menjaganya selama-lamanya. Janji itulah yang kemudian dipenuhi oleh Daud dengan mengangkat putra Yonatan, Mefiboset untuk tinggal di istana Daud, bahkan makan sehidangan dengan Daud di dalam istana. Segala milik Saul dan keluarganya yang berupa tanah dan kebun dikembalikan kepada Mefiboset. Sikap Daud yang tidak lazim ini merupakan buah dari kasih Daud kepada sahabatnya, Yonatan. Daud adalah orang yang menghargai persahabatan dan memegang teguh janji yang telah dibuatnya. Ia bukan orang yang mudah ingkar. Sikap Daud ini luar biasa. Banyak orang yang setelah mendapat kesuksesan menjadi lupa diri. Sikap Daud ini menginspirasi kita betapa indahnya persahabatan orang-orang beriman. Kita memang hidup di tengah suasana yang diwarnai perselisihan dan permusuhan, kita dipanggil untuk membawa damai (Rm. 12:18). Hadirkan Allah dalam setiap relasi kita. Doa: Mampukan kami hidup dalam perdamaian, bahkan persahabatan dengan semua orang, terlebih lagi dengan saudara seiman. [SHD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |