Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/02/06 |
|
Selasa, 6 Februari 2007
|
|
Judul: Mampu melihat terang Yesus menolak pandangan bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemestian kehidupan seperti hubungan darah, dll (ay. 27). Menurut Yesus, kebahagiaan didapat ketika orang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya (ay. 28). Artinya cara orang menyikapi firman dan karya Allah dalam hiduplah yang membuat bahagia, bukan terletak pada keberadaan yang dijalani. Bila orang percaya pada Allah dan firman-Nya maka Dia akan percaya bahwa Yesuslah Mesias yang diutus Allah. Bila demikian maka orang tidak perlu meminta tanda lagi untuk membuktikan bahwa Yesus sungguh-sungguh Mesias. Jika mereka masih juga meminta tanda, itu berarti firman Allah dirasa tidak cukup kuat, atau dengan kata lain mereka tidak percaya pada firman Allah! Maka bagi Yesus, ketidakpercayaan mereka adalah jahat (29). Bila orang Niniwe saja percaya pada pemberitaan Yunus, dan ratu dari Selatan mencari hikmat dari Salomo, mengapa begitu sulit bagi mereka untuk percaya pada Yesus yang lebih dari Salomo maupun Yunus? (29-32). Padahal Yesus telah melakukan berbagai mukjizat di depan mata mereka, namun mereka masih saja gagal untuk sampai pada kesimpulan yang benar tentang Yesus! Tentu saja masalahnya bukan terletak pada Yesus atau pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan, tetapi pada kemampuan mereka untuk melihat terang Kristus. Meskipun kemampuan itu dari Allah juga datangnya, bukan berarti manusia tidak punya tanggung jawab untuk percaya. Namun ia hanya bisa percaya bila ia dimampukan untuk melihat kebenaran Allah (bdk. Ef. 1:17). Jika kita beriman kepada Kristus, itu karena firman Tuhan menyalakan terang dalam hidup kita dan memperlihatkan dosa-dosa kita. Oleh sebab itu, kita harus meminta agar Allah "membuka mata kita" saat kita datang pada firman-Nya, supaya kita dapat melihat karya-Nya bagi kita (Maz. 119:18). Firman Tuhan akan membuka mata kita untuk melihat hidup kita sebagaimana adanya (Ibr. 4:12-13).
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |