Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/06 |
|
Sabtu, 6 Februari 2010
|
|
Judul: Panggilan untuk menyembah Allah Menyembah Allah dan menjadikan Allah pusat hidup, diminta Tuhan dari kita umat tebusan-Nya. Hal menyembah Allah, menjadikan Tuhan yang nomor satu dan penentu segala sesuatu, berimplikasi praktis sangat radikal dalam hidup kita. Meski biaya yang harus kita bayar besar dan perlu usaha keras terus menerus, hal ini patut kita berikan bagi Ia yang telah menyelamatkan kita dengan membayar harga nyawa-Nya sendiri. Hal ini juga satu-satunya cara yang memungkinkan kita menikmati kelimpahan hidup dalam persekutuan akrab dengan-Nya. Inilah rahasia kita dapat terbebas dari menjadi budak ambisi, kecantikan, harta, benda, karier, relasi, ilmu, dan lainnya, karena dengan memperTuhan Allah saja, kita baru benar-benar sanggup menempatkan semua itu di posisi alat dan sarana. Mengapa panggilan untuk menyembah Allah atau peringatan agar tidak menyembah allah lain terus menerus Tuhan canangkan kepada kita? Karena semua manusia diciptakan untuk menikmati Allah dalam segala kekudusan, kelimpahan kasih dan kebesaran kuasaNya. Masih banyak orang di sekitar kita yang belum kenal Allah; maka mereka harus mengisi kebutuhan itu dengan berbagai allah palsu. Seperti Israel, kita hidup di tengah masyarakat dengan banyak allah imitasi. Meski wujudnya sudah mengalami operasi menjadi modern! Maka izinkan Roh Allah menunjukkan apa saja allah palsu dalam hidup kita lalu campakkan semua itu. Nikmati bagaimana ketika Allah leluasa menjadi yang pertama dan utama, hidup kita jadi berarti, penuh, mulia!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |