Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/02/06 |
|
Minggu, 6 Februari 2022 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)
|
|
Nabi Yeremia mengajak pendengarnya untuk membayangkan kehancuran Yerusalem di masa depan. Ia kemudian mengajukan pertanyaan reflektif seolah-olah hal itu telah terjadi, "Apakah sebabnya negeri ini binasa, tandus seperti padang gurun?" (12). Penyebab utamanya, karena bangsa Yehuda meninggalkan Tuhan. Mereka meninggalkan Taurat sekaligus Pribadi-Nya. Dosa itu telah dilakukan selama beberapa generasi (13-14). Murka-Nya sekarang dilampiaskan kepada mereka. Nabi Yeremia menyampaikan bahwa penghukuman Allah akan terjadi dalam dua cara. Pertama, penduduk Yerusalem akan diserang oleh bangsa asing dan banyak yang mati terbunuh (21, 22). Kedua, yang tersisa akan dibawa keluar sebagai tawanan atau pengungsi (16). Ngeri benar penghakiman Allah. Sesungguhnya, hal itu tidak mengherankan. Ratusan tahun sebelumnya, Tuhan telah memperingatkan bangsa itu melalui Musa dalam Ulangan 29:18 dan Imamat 26:33. Andai saja mereka mengindahkan peringatan-peringatan itu. Demi mendorong pertobatan penduduk Yerusalem, Tuhan menyampaikan sebuah sindiran. Dia menyuruh kaum ibu untuk mulai mengajarkan cara meratap kepada anak-anak perempuan (20). Sebab, jumlah kematian yang akan terjadi begitu besar sehingga para peratap bayaran tidak cukup melayani semua keluarga yang berduka. Namun, dalam belas kasihan-Nya, Tuhan juga menawarkan jalan keluar. Semua malapetaka itu masih bisa dihindari, jikalau mereka mau belajar mengenal Tuhan (24). Dia ingin agar umat-Nya belajar menunjukkan kasih setia, keadilan, dan kebenaran kepada sesama sebab Dia menyukai semua itu. Peringatan ini sangat relevan bagi kita, umat yang hidup pada masa kini. Alkitab mengatakan, menjelang akhir zaman ada banyak malapetaka besar yang akan terjadi. Celakalah mereka yang meninggalkan Tuhan! Maka, hendaklah kita bertobat dari sekarang! Marilah kita belajar menunjukkan kasih setia, keadilan, dan kebenaran kepada sesama! Itulah yang disukai Tuhan. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |