Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/02/07 |
|
Rabu, 7 Februari 2007
|
|
Judul: Dari hati lahir perbuatan Sejak kecil kita sudah diajar mencuci tangan sebelum makan supaya higienis. Tetapi bukan masalah kesehatan yang ada dalam pikiran orang Farisi ketika mereka heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan (38). Yang ada dalam benak mereka adalah ritual cuci tangan yang dilewatkan oleh Yesus. Ritual itu sudah berlangsung lama dan dibuat oleh pendahulu mereka untuk `melengkapi\' Taurat. Maka Yesus menegur mereka karena mengutamakan hal lahiriah, bagaikan membersihkan cawan dari luarnya saja sementara bagian dalam tetap kotor. Berbeda dari orang Farisi, Yesus mengutamakan apa yang ada di dalam hati. Bagi orang Farisi, manusia disucikan oleh perbuatan yang dilakukannya, sementara menurut Yesus, kesucian datang dari hati yang mewujud di dalam tindakan. Hukum Taurat memang berkaitan dengan perbuatan, tetapi tujuannya adalah mengajar bangsa Israel untuk menaatinya berdasarkan kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia. Maka taat pada Taurat bukan semata-mata taat pada aturan, tetapi taat pada Allah. Perbuatan memang harus bersih, tetapi hati yang melahirkan perbuatan itu harus bersih juga. Dari luar, orang Farisi memang kelihatan baik, saleh dan terpuji, tetapi Yesus membukakan isi hati mereka yang sebenarnya yaitu penuh "rampasan dan kejahatan" (39, bdk. Mat. 23:5-7). Bahaya mengutamakan perbuatan lebih daripada hati bisa juga terjadi pada kita. Keinginan untuk dipandang sebagai orang baik bisa saja membuat kita menjaga sikap sebaik mungkin di depan orang lain. Tetapi bagaimana bila tidak ada orang lain di sekitar kita? Adakah kita tetap bersikap baik karena keinginan menaati Allah? Yesus mengajar kita bahwa bila hati kita bersih maka motivasi dan sikap kita pun akan murni, perbuatan yang lahir pun bersih. Jika kita hanya memperhatikan apa yang tampak dari luar maka kesombongan akan muncul dari hati kita. Mari kita belajar dari Tuhan bahwa kekudusan dari-Nya terbit dari dalam hati dan mewujud di dalam perbuatan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |