Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/02/08 |
|
Jumat, 8 Februari 2008
|
|
Judul : Asal usul Yesus Tidak mudah memberi penjelasan kepada orang yang mau tahu, tetapi tak mau mengerti. Sebenarnya orang-orang Yerusalem sedang bingung. Setahu mereka, para pemimpin agama menentang ajaran Yesus. Namun para pemimpin agama justru terlihat berdialog serius dengan Yesus di Bait Allah. Bukankan ini membingungkan? Jangan-jangan para pemimpin agama keliru tentang Yesus. Bila demikian, malah timbul kebingungan yang lain. Menurut para pemimpin agama, tidak seorang pun yang mengetahui asal usul Kristus, sementara sebenarnya mereka tahu keluarga Yesus. Mereka juga tidak boleh beralasan bahwa mereka tidak tahu ajaran PL tentang Mesias (Misalnya Mi. 5:2). Di tengah-tengah kebingungan itu, Yesus menjelaskan keberadaan-Nya. Kembali muncul dua macam reaksi. Reaksi positif membuat orang datang dan percaya kepada Dia (ayat 31), meski terus bertanya-tanya benarkah Dia sama dengan Kristus yang dijanjikan itu. Reaksi negatif ditunjukkan dalam keinginan untuk menangkap dan membunuh Yesus. Mereka yang termasuk di dalamnya adalah orang-orang Farisi dan para imam. Meski saat kematian Yesus belum tiba (ayat 30), rencana jahat mereka terhadap Yesus memperlihatkan bahwa waktu-Nya makin dekat. Tinggal sedikit waktu lagi yang tersisa untuk tinggal bersama-sama dengan murid-murid-Nya karena Ia akan kembali kepada Bapa-Nya. Sampai kini pun hidup dan ajaran Yesus selalu membagi orang ke dalam dua kelompok. Lebih-lebih kini, sesudah jelas bahwa jalan hidup Yesus yang menyelamatkan justru menjadi "kelemahan" dalam kematian-Nya. Banyak orang yang menolak bahwa kuasa Allah yang melepaskan manusia dari belenggu dosa terjadi di dalam salib yang lemah dan hina. Maka berbahagialah kita yang telah dimungkinkan Bapa untuk percaya akan kabar baik yang ajaib itu. Kita perlu tekun memberitakan bahwa di dalam salib Yesus itulah hal mustahil untuk manusia telah diubahkan Allah sehingga kuasa dan kedatangan-Nya justru terjadi melalui salib.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |