Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/02/08 |
|
Minggu, 8 Februari 2015
|
|
Judul: Meratap karena tekanan hidup dari Tuhan Pemazmur merasa Tuhan sedang menghukum dirinya (2) dengan sakit yang berkepanjangan (3, 7) bahkan sepertinya akan berujung kematian (6). Pemazmur sendiri tidak mengungkapkan dosa apa yang ia perbuat sehingga Tuhan menghajarnya dengan keras. Pemazmur hanya merasa, tekanan yang begitu berat, baik secara fisik maupun mental dan bahkan juga secara sosial. Mungkin sakit parahnya itu membuat beberapa teman mulai menjauhinya karena menganggap ia sedang dihukum Tuhan oleh karena dosanya. Gosip dan fitnah yang sampai di telinga pemazmur menambahkan dukanya (9). Syukur kepada Tuhan. Di tengah pergumulan mengatasi rasa sakit baik fisik maupun hati, pemazmur justru membawa semua keluhannya itu kepada Tuhan. Pemazmur yakin bahwa Tuhan pasti akan mendengar seruannya itu dan mengampuni dosanya serta memulihkan dirinya (10-11). Ini menunjukkan bahwa pemazmur tidak pernah kehilangan imannya. Apakah saat ini Anda sedang galau karena tekanan hidup yang bertubi-tubi, bahkan sakit yang berkepanjangan, bahkan dengan vonis dokter yang menakutkan? Sebagai langkah awal, periksa diri Anda kalau-kalau ada dosa yang perlu diakui dan dimintakan ampun dari Tuhan. Bila dirasa pas, Anda bisa menaikkan doa Anda dengan melantunkan mazmur ini. Yakinkan diri Anda bahwa Tuhan mengasihi Anda dan mau memulihkan Anda. Naikkan syukur, dan jalani hidup ini bersama Tuhan. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |