Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/08 |
|
Senin, 8 Februari 2016
|
|
Judul: Menjadikan Segalanya Baik Yesus terus menyingkir ke daerah Dekapolis (31). Tetap ada orang yang mengikuti-Nya dan membawa orang sakit. Kali ini mereka membawa orang tuli dan bisu [dapat juga berarti tidak dapat berbicara dengan jelas] untuk disembuhkan oleh Yesus (32). Peletakan tangan ini mengikuti tradisi pemberkatan nabi pada zaman dahulu. Mereka berharap agar Yesus berbelas kasihan kepadanya. Yesus memisahkannya dari orang banyak karena tidak ingin memamerkan kuasa-Nya. Untuk menunjukkan apa yg akan dilakukan-Nya, Yesus memasukkan jari ke telinganya seolah-olah ingin mengeluarkan sesuatu yang menutup pendengarannya. Yesus juga meludah, kemudian meraba lidahnya seakan-akan ingin membuatnya lembab dan menghilangkan sesuatu yang merekatkannya (33). Yesus empati dengan kondisi orang itu sehingga Dia menarik nafas, lalu berdoa dan berkata "efata yang artinya terbukalah" (34). Alhasil, orang itu dapat mendengar dan berkata-kata dengan baik (35). Yesus melarang pemberitaan tentang diri-Nya, tetapi mereka tetap melakukannya (36). Mereka sangat takjub karena Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka harapkan (37). Yesus tidak tertarik untuk mencari popularitas bagi diri- Nya. Demikian seharusnya setiap pelayan Tuhan tidak mengejar keuntungan diri. Pelayanan itu sebaiknya bersifat personal karena dalam relasi tersebut ada perhatian dan belas kasih. Di samping itu, pelayanan juga harus tepat sasaran. Seperti Yesus, bukan hanya iba kepada orang itu, tetapi Ia memberikan yang terbaik, yaitu pendengaran dan kemampuan berbicara, bagi orang tersebut. Yesus membuat segala-galanya menjadi baik. Semua berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Keyakinan sepenuh hati kepada kuasa Yesus akan menolong kita memahami segala kebaikan yang Dia lakukan bagi hidup manusia. Syukur kepada Tuhan. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |