Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/02/08 |
|
Selasa, 8 Februari 2022 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)
|
|
Kita sering mendengar, Tuhan itu panjang sabar. Namun, kita mungkin kurang menyadari, itu berarti kesabaran-Nya ada batasnya. Setelah ratusan tahun menantikan pertobatan Yehuda, Tuhan memutuskan menghukum mereka. Penduduk Yerusalem akan dibuang ke negeri yang asing. Hal itu akan terjadi begitu cepat, seolah-olah mereka terlempar keluar dari kotanya (18). Sang nabi dan Allah pada dasarnya tidak membenci mereka. Ia justru berempati terhadap penderitaan yang akan mereka alami. Ia dapat merasakan kehilangan mereka atas rumah dan keluarga (19, 20). Namun, Allah menghajar mereka supaya bertobat. Dari sudut pandang Yeremia, para pemimpinlah yang pertama-tama harus bertobat. Mereka paling bertanggung jawab atas semua malapetaka itu (21). Kalangan bangsawan dan imam telah lama meninggalkan Tuhan. Akibatnya, seluruh rakyat menanggung hukuman Allah. Dalam sejarah Yehuda, faktor pemimpin besar pengaruhnya atas nasib bangsa. Bila rajanya mencintai Tuhan, negeri itu diberkati. Bila rajanya jahat, negeri itu mendapat kutuk. Tentu, kita tidak mengatakan bahwa keselamatan umat ditentukan oleh kesalehan pemimpinnya. Akan tetapi, Allah berkenan mengalirkan anugerah-Nya melalui para pemimpin bangsa. Kejahatan para pemimpin dan seluruh bangsa Yehuda begitu besar, sehingga Allah tidak mengampuni mereka. Namun, Yeremia berdoa agar hukuman Allah tidak sampai membinasakan mereka (24). Itulah juga rencana Allah. Ia menghukum Yehuda, tetapi tidak memunahkan mereka. Sisa bangsa itu akan tetap lestari. Kita teringat, di tempat lain Allah berfirman "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu ... supaya ia hidup" (lih. Yeh. 33:11). Itulah belas kasihan-Nya kepada manusia berdosa. Marilah hari ini kita memeriksa kembali hidup kita! Jika kita bersalah kepada Allah, dan kepada sesama, mintalah pengampunan dari-Nya! Bertobatlah segera! Mengapa harus binasa jikalau masih ada waktu untuk bertobat? [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |