Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/02/09 |
|
Selasa, 9 Februari 2010
|
|
Judul: Jangan memelihara dosa Namun siapa yang pernah menyangka bila anak perempuan Herodias meminta kepala Yohanes Pembaptis sebagai hadiah atas kepandaiannya menari pada hari ulang tahun Herodes (ayat 6-8). Mungkin saja orang akan heran dan bertanya-tanya, mengapa gadis itu begitu sadis. Ternyata ada dalang yang mengatur permintaan tak berperikemanusiaan itu. Dialah Herodias, istri Herodes, yang sebenarnya tidak sah. Tidak sah? Ya, karena Herodias sebenarnya adalah istri dari saudara Herodes. Lalu mengapa Herodias menginginkan kepala Yohanes Pembaptis? Karena Yohanes berulang kali memperingatkan Herodes mengenai perkawinan yang salah itu. Herodes yang marah kemudian memenjarakan Yohanes. Sebenarnya dia ingin membunuh Yohanes, hanya saja dia takut pada reaksi orang banyak. Namun Herodias rupanya tidak puas bila Yohanes hanya dipenjarakan. Karena itu dia memikirkan cara terbaik untuk melenyapkan Yohanes dari muka bumi ini supaya tidak ada lagi yang meributkan perkawinannya. Meski termasuk kelompok bangsawan, perilaku Herodias tak beda dengan pelaku kriminal. Status sebagai anggota keluarga kerajaan membuat Herodias merasa bisa melakukan apa saja, termasuk mengambil nyawa orang! Tak ada rasa bersalah sedikit pun! Sungguh berbahaya orang yang hati nuraninya mati. Dan matinya hati nurani Herodias sebenarnya sudah terlihat sejak ia menikahi saudara suaminya. Namun kita yang telah mengenal Kristus hendaknya tidak memelihara dosa dan membiarkannya tumbuh subur di hati kita. Bila kita telah melakukan dosa, jangan pernah melarikan diri dari rasa bersalah yang muncul di hati kita. Melainkan datanglah pada Tuhan Yesus, Penebus dosa kita. Akuilah kesalahan yang telah kita lakukan dan mintalah pengampunan-Nya. Dan sesudah itu, jangan berbuat dosa lagi!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |