Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/02/09 |
|
Kamis, 9 Februari 2017 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)
|
|
Benih yang baik dan lalang dipakai oleh Yesus untuk mengumpamakan anak-anak Kerajaan Allah dan anak-anak Si Jahat. Benih baik ditabur oleh Yesus, sementara benih lalang ditabur oleh Iblis, dan ladang ialah dunia. Sekalipun benih baik dan benih lalang tidak bernilai sama, namun pemilik ladang adalah Tuhan. Ia membiarkan kedua benih itu tumbuh bersama. Ia tidak memisahkan benih baik dari hambatan dan himpitan lalang. Pemisahan itu baru terjadi pada waktu menuai. Jika dilihat dari sudut pandang logika umum, seharusnya Tuhan mencabut lalang sesegera mungkin sehingga gandum dapat bertumbuh dengan baik. Itulah saran para pekerja ladang. Tetapi, Tuhan membiarkan lalang dan gandum tumbuh bersama. Kalau ada orang yang gelisah karena orang baik dan orang jahat hidup bersama, perumpamaan ini bisa menjadi jawaban. Kelihatannya seolah-olah Tuhan membiarkan gandum dan lalang, baik dan jahat, hidup bersama. Tentunya hal ini jangan membuat kita pesimis. Justru kondisi semacam ini menjadi tantangan bagi kita dalam hidup bersama. Kalau kita adalah benih baik yang ditaburkan oleh Tuhan, seberapa kuatkah kita dapat bertahan di tengah himpitan lalang? Seberapa kuatkah kita dapat bertahan menjadi tumbuhan yang menghasilkan buah yang baik? Ataukah kita mati terhimpit atau justru memilih menjadi serupa dengan lalang yang tidak mengeluarkan buah? Sebagai orang percaya, seberapa kuatkah kita tetap jujur dalam pekerjaan di tengah-tengah ketidakjujuran? Sebagai jemaat Tuhan, seberapa besar peranan gereja menyuarakan kebenaran di tengah dunia yang penuh tipu daya? Kalau kita mengalami himpitan dalam kehidupan, tetaplah bersyukur. Sebab kita berasal dari benih baik yang sedang dihimpit oleh lalang. Mari bersama-sama berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan agar kita dapat bertahan di tengah himpitan itu! Tantangan hidup bersama kiranya tidak menyurutkan tekad kita untuk bertahan dalam iman, bertumbuh dalam kebenaran, dan berbuah bagi Kerajaan Allah. [THIE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |