Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/02/10 |
|
Kamis, 10 Februari 2011
|
|
Judul: Berani ikut Yesus? Yesus tahu bahwa Ia tidak punya waktu lama untuk bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Karena itu, Yesus ingin menanamkan landasan tentang kepengikutan seorang murid terhadap gurunya. Dalam firman Tuhan yang kita renungkan hari ini, Yesus memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi pengikut-Nya yang sejati. Mengikut Yesus berarti menjadikan Yesus sebagai prioritas utama dalam hidup kita. Maka seorang pengikut Kristus yang sejati seharusnya tidak mementingkan hal-hal yang bersifat materi. Mengikut Kristus juga bisa berarti melepaskan diri dari ikatan-ikatan yang mengalihkan perhatian dari Kristus. Mengikut Kristus pun harus dilakukan dengan segera, tanpa penundaan (62). Tanpa mempertimbangkan banyaknya kepentingan diri yang harus ditinggalkan. Apakah dengan mengatakan semua itu, Yesus sedang memperingatkan orang tentang betapa susahnya mengikut Dia? Sebenarnya bukan maksud Yesus untuk melemahkan semangat orang yang hendak mengikut Dia. Dia hanya ingin orang benar-benar memahami makna menjadi murid Kristus. Jangan kira karena ikut Yesus maka kita akan mengalami kelimpahan harta atau kesuksesan secara tiba-tiba. Mengikut Kristus memang merupakan hak istimewa, tetapi jalannya tidak selalu mudah. Namun kalau kita mengingat bahwa hidup dan nyawa-Nya telah diserahkan ganti kita, darah-Nya telah dicurahkan untuk menebus kita hingga kita menerima anugerah keselamatan, apa yang dapat kita persembahkan kepada-Nya sebagai ucapan syukur kita selain suatu komitmen bahwa kita akan mengikut Dia dengan segenap hati kita?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |