Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/10 |
|
Rabu, 10 Februari 2016
|
|
Judul: Belum Mengerti Dalam teks ini, ada 2 kelompok yang "belum mengerti" tentang Yesus. Yang pertama, orang Farisi. Mereka sengaja datang untuk menguji Yesus. Mereka datang bukan untuk melihat kuasa-Nya melalui "tanda dari sorga", melainkan mencari kelemahan-Nya untuk menjatuhkan-Nya (11). Hal ini membuat Yesus bersedih hati atas kemarahan dan kekerasan hati mereka menolak percaya kepada-Nya (12). Yang kedua, para murid Yesus. Lalu Yesus pergi bersama murid-murid-Nya ke seberang (13). Yesus mengingatkan mereka tentang bahaya pengajaran orang-orang Farisi dan Herodes yang baru mereka temui. Orang Farisi dapat mengatakan yang benar dari pengajaran Musa, tetapi mereka mencampurkannya dengan tradisi Yudaisme (15). Tetapi istilah "ragi" yang Yesus sebutkan membuat para murid saling mempersalahkan satu sama lain karena mereka hanya membawa 1 roti dalam perjalanan (14, 16). Yesus menegur keras karena mereka belum mengerti (17, 21), bahkan disebut "degil hati ". Yesus menyebut mata dan telinga mereka yang telah melihat dan mendengar seharusnya mengerti siapakah Yesus itu (17). Ia baru saja mengubah roti dan ikan dalam jumlah sedikit menjadi sangat banyak untuk dikonsumsi 5000 dan 4000 orang, bahkan banyak sisanya (18-20). Tuhan mengetahui dasar hati manusia. Tiada hal apapun yang tertutup bagi-Nya. Tuhan sedih ketika kita memilih untuk mengeraskan hati meski sudah banyak mendengar Firman. Orang-orang yang lebih lama mengenal dan melayani bersama Yesus belum tentu memiliki iman dan pengertian yang lebih benar akan Tuhan. Karya Tuhan di masa lampau dalam kehidupan kita bertujuan untuk meletakkan dasar iman yang teguh. Ingatlah karya Tuhan yang telah dialami di waktu lampau. Berhati-hati akan pengajaran yang tidak berasal dari Tuhan! Jangan keraskan hati untuk percaya kepada-Nya! [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |