Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/02/10 |
|
Senin, 10 Februari 2020 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)
|
|
Noblesse oblige. Makna harfiahnya kewajiban seorang bangsawan. KBBI menerjemahkannya sebagai "kewajiban luhur". Itulah yang tidak terlihat dari ketiga bangsawan, yaitu Amnon, Absalom, dan Daud. Amnon bin Daud jatuh cinta kepada Tamar. Tampaknya penulis Kitab Samuel dengan sengaja menuliskan "Amnon bin Daud" dan "Absalom bin Daud" (1). Kedua anak laki-laki itu dinyatakan sebagai anak Daud. Sehingga ketika Amnon jatuh cinta kepada Tamar, adik Absalom, penulis menyuratkan bahwa perasaan itu bukanlah hal yang wajar. Amnon mencintai saudara satu bapak lain Ibu. Amnon sepertinya tidak dapat mengendalikan keinginannya, yang berpengaruh kepada fisiknya (2). Saking kasmarannya, Amnon sendiri setuju dengan usulan Yonadab untuk menjebak Tamar dan memperkosanya. Dengan mengusir Tamar, Amnon memang tidak bermaksud memperistri Tamar, dia hanya ingin melecehkannya. Absalom yang mendengar hal itu meminta Tamar untuk menyimpan aib yang menimpanya (2). Meski sangat membenci Amnon, namun Absalom menyimpan kebencian itu dalam hatinya. Tindakan Absalom yang meminta Tamar untuk mendiamkan perkara itu hanya membuat persoalan tidak terselesaikan. Jelaslah, ia pun tidak mengindahkan perasaan Tamar. Tak hanya mereka berdua, Daud pun tak luput dari kesalahan. Memang penulis Kitab 2 Samuel mencatat bahwa Daud marah. Akan tetapi, Daud tidak mengambil tindakan apa-apa terhadap Amnon. Tindakan Daud itu memberikan alasan kuat bagi Absalom untuk membunuh Amnon. Yang pasti, tindakan Daud ini pastilah melukai perasaan Tamar. Para bangsawan dalam perikop ini tidak memperlihatkan citra diri sebagai bangsawan: Amnon yang bertindak semaunya, Absalom yang memupuk dendam, dan Daud yang tidak tegas terhadap kelakuan anaknya sendiri. Tamar hanyalah korban dari tindakan ketiga laki-laki itu-orang-orang dekatnya sendiri. Doa: Tuhan, mampukan kami menjalani kehidupan kami sebagai pengikut-Mu! [YMI]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |