Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/02/12 |
|
Minggu, 12 Februari 2006
|
|
Judul: Persembahan ukupan Menurut Anda, seharusnya bagaimana bentuk tempat pertemuan untuk menerima kehadiran Allah? Siapakah yang tepat menjawab pertanyaan ini? Nas ini menjawabnya dengan rincian mendetail sesuai kehendak Allah. Tempat pertemuan itu disebut mezbah ukupan (ayat 1). Tujuan mezbah ini dibuat ada dua, yakni tempat Allah bertemu dengan hamba-Nya dan tempat para imam membakar ukupan dari wangi-wangian (ayat 6b-7). Mezbah ini diletakkan di ruang kudus di hadapan ruang mahakudus (ayat 6). Dalam Alkitab, persembahan ukupan melambangkan doa-doa umat Allah (Mzm. 141:2). Jadi, mezbah ukupan melambangkan doa-doa umat yang diwakili oleh para imam untuk mohon pengampunan dosa. Bersama dengan mezbah kurban bakaran (lih. Kel. 27:1-8), kedua mezbah ini mewakili berbagai upacara persembahan kurban agar umat dikuduskan dan dilayakkan menghampiri Allah yang kudus. Tanduk-tanduk mezbah yang menempel di kedua bidang sisi mezbah ukupan ini melambangkan perlindungan bagi setiap orang yang memegangnya. Demikianlah yang terjadi pada Adonia saat ia mencari perlindungan dari kejaran orang-orang yang memihak Salomo (lih. 1Raj. 1:50). Setahun sekali imam besar mengadakan pendamaian dengan menggunakan tanduk-tanduk mezbah ukupan itu agar umat dikuduskan dan doa-doa mereka layak diterima Allah (Kel. 30:10). Peraturan berikut (ayat 11-16) adalah mengenai persembahan wajib sebagai bentuk pengakuan bahwa mereka milik Allah (pendamaian bagi nyawa, 12, 16). Uang itu dipakai untuk membiayai berbagai kebutuhan ibadah di kemah suci. Pada zaman PL, imam menjadi pengantara bagi doa umat. Sekarang Tuhan Yesuslah yang menjadi pengantara kita kepada Allah Bapa karena Dialah satu-satunya jalan kepada-Nya. Sebab itu, setiap kali kita menaikkan doa-doa kita, kita berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Renungkan: Kristus adalah Pendoa syafaat kita kepada Bapa. Biarlah kita rela menjadi pendoa-pendoa bagi sesama kita!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |