Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/02/12 |
|
Rabu, 12 Februari 2020 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)
|
|
Air susu dibalas dengan air tuba. Artinya perbuatan baik seseorang dibalas dengan perbuatan jahat. Itulah tindakan Absalom yang memerintahkan anak buahnya untuk membakar ladang Yoab (30). Kalau Absalom mau melihat lebih cermat dan memperhatikan semua yang dilakukan Yoab baginya, bisa jadi dia mengurungkan niatnya. Dalam perikop ini kita bisa melihat bagaimana Yoab berupaya memberikan yang terbaik bagi raja. Ia tahu Raja Daud sangat merindukan Absalom (1), tetapi dia malu mengakuinya. Ia juga merasa tak enak meminta Yoab untuk memanggil anaknya pulang. Di sinilah kelebihan Yoab. Ia tahu apa yang diinginkan Daud. Kebahagiaan Daud merupakan hal terpenting bagi dia. Dengan sengaja Yoab mengutus seorang perempuan bijaksana dari Tekoa untuk berpura-pura berkabung di hadapan raja dan mengutarakan persoalannya. Perempuan itu yang mendorong Daud mengambil keputusan untuk memanggil Absalom pulang dari pembuangan. Namun, Daud tidak memperkenankan Absalom menghadap dia (21-23). Di sini Yoab adalah perancang kepulangan Absalom dari pembuangan. Memang Yoab sendiri tak berani melanggar perintah Daud. Sehingga Yoab menolak permintaan Absalom untuk bertemu dengan ayahnya. Sayangnya, Absalom tidak memperhitungkan kebaikan Yoab. Yang dia tahu, keinginannya tidak terpenuhi. Ia juga marah kepada Yoab yang tidak mau bertemu dengannya, meski sudah tiga kali dipanggil. Absalom agaknya lupa bahwa dia memang anak raja. Akan tetapi, anak raja tetaplah anak raja, dan belum menjadi raja. Yoab mestinya memang hanya tunduk kepada raja. Sayangnya itu tidak dilakukan Absalom. Demi mencapai tujuan, dia merasa boleh berbuat apa saja. Ia rela menyakiti orang yang telah membantunya pulang ke Israel. Absalom memang bukan tipe pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik tak pernah dengan sengaja menyakiti orang lain. Bagaimana dengan kita? Doa: Tuhan, tolong kami agar tidak melupakan orang-orang yang berjasa dalam hidup kami. [YMI]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |