Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/02/13 |
|
Rabu, 13 Februari 2008
|
|
Judul : Hidup di dalam kebenaran Orang Yahudi sangat bangga disebut sebagai bangsa yang memiliki Abraham sebagai bapa orang percaya. Bahkan sesudah ditegur dengan keras oleh Yesus, mereka mengklaim diri sebagai anak-anak Allah (ayat 41) dan menuduh Yesus sebagai anak haram (ayat 41). Ucapan mereka bukan saja menunjukkan ketidakmengertian dan ketiadaan iman, tetapi sudah berubah menjadi penolakan terhadap Yesus. Kalau mereka mengasihi Allah maka mereka pasti mengasihi Yesus karena Dia datang dari Allah (ayat 42). Dengan mengasihi Allah, mereka akan menerima Yesus dan tinggal di dalam firman-Nya. Jika hal itu tidak terjadi, berarti bukan Allah yang mereka jadikan sebagai bapa, tetapi Iblis (ayat 44). Iblis memang pandai menyamarkan makna firman Tuhan sehingga hanya yang menguntungkan diri saja yang dilakukan. Itulah sebabnya Yesus menegur mereka dengan keras. Padahal mereka telah datang pada Yesus dan mau percaya kepada Dia (ayat 30). Teguran-Nya yang keras itu bertujuan menyadarkan mereka agar menjadi pengikut yang sungguh beriman kepada Yesus sesuai kehendak Allah. Mendengar firman Yesus berarti mendengar kebenaran karena yang disampaikan adalah kebenaran yang berasal dari Allah. Kebenaran sejati akan menguakkan dusta. Orang percaya tidak akan kompromi lagi pada dusta karena dusta dan kebenaran tidak pernah sejalan. Dusta milik Iblis; kebenaran milik Allah. Yang tetap berdusta berarti tetap menjadikan Iblis sebagai bapanya, tetapi yang melakukan kebenaran firman Yesus berarti menjadikan Allah sebagai Bapanya. Banyak orang Kristen yang masih kompromi dengan dusta meski tahu bahwa dusta membawa ketakutan dan membuat hidup jadi kacau. Biasanya dusta pertama akan melahirkan dusta-dusta berikutnya. Orang Kristen seperti ini belum melepaskan diri dari jerat Iblis. Pengikut Yesus harus menjadikan kebenaran sebagai dasar hidup merdeka. Kebenaran membawa hidup orang Kristen semakin mengenal Allah. Kebenaran juga yang akan membongkar setiap dusta. Maka sebagai pengikut Yesus, hiduplah dalam kebenaran-Nya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |