Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/02/13 |
|
Selasa, 13 Februari 2018 (Minggu ke-6 sesudah Epifania)
|
|
Survei tentang popularitas seorang pemimpin atau calon pemimpin yang akan maju di pemilihan kepala daerah atau presiden merupakan hal yang wajar. Dengan mengetahui tingkat popularitas, seseorang yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah atau presiden makin mantap dengan tingkat keterpilihannya. Di Kaisarea Filipi (27), Yesus juga melakukan survei. Kepada murid-murid-Nya Ia bertanya, "Kata orang siapakah Aku?" (27). Apa maksud pertanyaan Yesus? Ia memberitakan Kerajaan Allah. Kerajaan yang disembunyikan mulai disingkapkan, walau masih dalam lingkup yang terbatas, yaitu di kalangan para murid. Kita juga menemukan bukti bahwa Ia menyembunyikan Kerajaan Allah yang diberitakan-Nya ketika Yesus melarang orang-orang menceritakan perbuatan-Nya yang ajaib. Atas pertanyaan survei itu, para murid menyebutkan pandangan khalayak ramai tentang Yesus (28). Semua jawab khalayak ramai ternyata tidak tepat. Karena itu, Yesus kemudian berkata secara personal, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (29a). Petrus maju dan menjawab, "Engkau adalah Mesias!" (29b). Setelah survei dilakukan kepada para murid dan Petrus mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Ia kembali melarang mereka supaya tidak memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia (30). Kata "melarang dengan keras" di sini memakai kata Yunani epetimhsen (epetimesen-dari kata dasar: epitimao), yang berarti: menghardik. Ada nada teguran di sini. Sejenak kita diajak untuk berpikir bahwa kemungkinan ada yang salah dari ucapan Petrus sehingga Yesus sampai menghardik dan menegur mereka. Para murid ditegur karena mereka memahami kemesiasan Yesus secara politis. Pemberitaan Yesus tentang Kerajaan Allah tidak pernah berhenti. Hingga saat ini, Ia tetap memberitakannya. Kita merupakan utusan Allah pada masa kini untuk memberitakan tentang Allah yang peduli, mengerti, dan berbelarasa dengan umat manusia. Ada pun hal-hal yang kita beritakan adalah cinta kasih, keadilan, dan harapan hidup bersama di dunia. [WSP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |