Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/02/13 |
|
Senin, 13 Februari 2023 (Minggu ke-6 sesudah Epifani)
|
|
Bolder adalah perangkat pelabuhan yang terbuat dari besi cor yang ditanam pada dermaga, dan berfungsi untuk menambatkan kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikatkan tali di kapal. Dalam konteks iman, bolder iman adalah sandaran iman kita. 2 Raja-raja 18 mencatat peristiwa di mana orang-orang Yehuda membutuhkan bolder iman saat Sanherib, raja Asyur, menyerang dan mengepung Yerusalem. Dalam kondisi tertekan, Raja Hizkia sudah hampir menyerah. Ia mengirim utusan kepada Sanherib untuk mengakui bahwa ia telah takluk. Sanherib menuntut Hizkia untuk memberikan upeti berupa emas dan perak. Karena itu, Hizkia berencana mengambil emas dari Bait Allah (13-16). Raja Asyur mengirim beberapa pejabat ke Yerusalem, lalu terjadilah bahwa salah satu dari pejabat itu mencela dan menghina Tuhan Allah (17-35). Juru minuman agung Raja Asyur membandingkan allah mereka dengan Tuhan Allah yang disembah oleh Hizkia, dan menunjukkan bagaimana allah mereka lebih kuat daripada Tuhan Allah. Hizkia memerintahkan para pejabat Kerajaan Yehuda yang dipimpin Elyakim bin Hilkia untuk tidak membalas (36-37). Hizkia memutuskan untuk mengembalikan segala pergumulan hanya kepada Tuhan Allah. Hizkia menyadari sepenuhnya bahwa hanya Tuhan yang dapat menolong dan mengeluarkan mereka dari situasi yang sulit. Seandainya peristiwa yang dialami Hizkia menimpa kita, bagaimana kita tetap dapat berpegang teguh pada Allah? Di saat seperti itulah kita membutuhkan bolder iman yang teguh. Beberapa kali pemazmur menegaskan bagaimana Allah menjadi sandaran dan tempat perlindungan yang kokoh (lih. Mzm. 12:6, 20:2-3, 46:2, 5-8, 57:2-4). Bolder iman kita adalah Allah yang kekal, Sang Pencipta langit bumi, yang tidak pernah meninggalkan karya kasih-Nya, dan yang pemeliharaan-Nya atas umat-Nya tiada pernah berhenti. Dengan berpegang erat pada bolder iman sekokoh ini, tak akan ada satu pun penderitaan ataupun pergumulan yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Rm. 8:31-39). [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |