Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/02/14 |
|
Kamis, 14 Februari 2019 (Minggu ke-5 sesudah Epifani)
|
|
Sudah lazim bahwa setiap negara pasti memiliki seperangkat hukum. Instrumen ini penting untuk memastikan kejahatan mendapatkan ganjaran. Dengan adanya aturan, maka semua pihak dipastikan memperoleh keadilan. Di hadapan hukum, tidak ada perbedaan kelompok, golongan, dan ras. Hukum memandang semua manusia setara. Hukum pasti menghasilkan sanksi. Untuk itulah kehadiran penjara menjadi sebuah keniscayaan. Setiap pelanggar hukum akan ditempatkan di sana. Namun, kita temui hal yang berbeda dari nas kita hari ini. Alih-alih membangun penjara, Tuhan malah menyuruh bangsa Israel membangun kota perlindungan (2). Tempat ini diperuntukkan kepada mereka yang membunuh tanpa disengaja dan direncanakan (3). Tujuannya agar Si Pelaku bisa berlindung di sana dan bebas dari tuntutan tebusan darah. Namun, bukan berarti Si Pembunuh bebas berkeliaran. Tujuan dari kota perlindungan adalah agar pelaku bisa menemukan keadilan. Pertama, dia harus jujur kepada tua-tua kota (4). Dia harus mengaku sudah membunuh, tetapi secara tidak sengaja. Jika penuntut tebusan darah mengejar, maka pembunuh itu tidak akan diserahkan ke tangannya (5). Sebaliknya, rapat umat dan para imam akan mengadili kasus itu dengan seksama (6). Ada dua prinsip yang ingin ditunjukkan dari nas ini. Pertama, Tuhan setia pada keadilan. Kedua, perlindungan-Nya selalu ada sampai keadilan berdiri tegak. Dia melindungi Si Pembunuh (yang tak sengaja). Namun, Dia juga memberi ruang kepada keluarga korban untuk mencari keadilan. Bagaimana dengan kita? Apakah berpihak pada keadilan sudah menjadi gaya hidup kita? Apakah kita geram ketika melihat kecurangan? Atau jangan-jangan, kita sudah terbiasa dengan semua kepalsuan hukum? Keadilan adalah sebuah hal yang utama dalam jiwa kekristenan. Alkitab mengajari kita bahwa Tuhan pun peduli soal keadilan. Sudah seharusnya kita pun demikian. Doa: Tuhan, ajar kami menjadi sama seperti Engkau, yaitu mencintai keadilan. [JS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |