Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/02/15 |
|
Rabu, 15 Februari 2012
|
|
Judul: Iman personal Setiap orang atau kelompok dapat membuat pengungkapan iman masing-masing sesuai dengan refleksi pengalaman mereka bersama Yesus atau hanya karena mendengar dari orang lain. Maka, ada orang yang mengatakan Yesus adalah Yohanes Pembaptis. Ada orang mengatakan Yesus adalah Elia atau seorang dari para nabi. Namun, Tuhan Yesus sangat ingin pengakuan iman personal para murid: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?". Refleksi iman Petrus yang juga mewakili para murid lainnya adalah: Yesus adalah Mesias. Refleksi ini memang masih dipengaruhi oleh konteks agama Yahudi yang sedang menantikan Mesias. Petrus menemukan kemesiasan yang dinanti-nantikan oleh Israel dalam diri Yesus. Tentu refleksi ini belum sempurna, akan berkembang seiring pengenalannya akan Yesus. Karena belum tiba waktunya untuk kemesiasan-Nya dipublikasikan, Yesus melarang murid-murid-Nya mengungkapkannya kepada siapa pun. Iman personal Petrus adalah juga iman komunitas para murid. Iman personal seseorang bukan hanya karena pengalaman bersama Tuhan tetapi juga karena anugerah pencelikan mata rohaninya. Iman personal menjadi iman komunitas ketika sebagai warga kerajaan Allah kita bersama-sama mengakui Yesus sebagai Kristus, Yang Diurapi Allah, Sang Pendiri Gereja. Iman personal kita diwujudkan dalam kesaksian pribadi di tempat kerja kita masing-masing. Iman personal kita juga dinyatakan bersama saudara seiman sebagai kesaksian gereja kepada dunia. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |