Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/02/15

Sabtu, 15 Februari 2020 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)

2 Samuel 16:1-14
Niat Buruk Diubah Tuhan Menjadi Berkat

Ziba dan Simei mengambil keuntungan dari kemalangan Daud. Ziba adalah hamba Mefiboset (anak Yonatan, cucu Saul). Demi persahabatannya dengan Yonatan, Daud mencari keturunannya untuk menjamin kelangsungan hidup mereka. Ziba menceritakan tentang Mefiboset kepadanya. Daud pun mengembalikan semua kekayaan Saul kepada Mefiboset. Ia menunjuk Ziba menjadi hamba Mefiboset untuk seterusnya. Ia dan keluarganya harus mengerjakan ladang untuk Mefiboset (2Sam. 9).

Daud tengah melarikan diri dari Absalom yang ingin mencuri takhtanya dan membunuhnya. Ziba mengejar Daud sambil membawa kendaraan, makanan, dan anggur. Pemberian itu untuk bekal Daud dan orang-orang yang mengikutinya.

Daud bertanya kepada Ziba tentang Mefiboset. Ziba memfitnah Mefiboset dengan mengatakan bahwa ia kini berbalik mendukung Absalom. Daud yang pikirannya sedang berfokus menyelamatkan diri tidak mungkin menyelidiki ucapan Ziba. Ia percaya saja sehingga mengatakan kepada Ziba bahwa semua milik Mefiboset kini menjadi miliknya. Ziba memanfaatkan situasi Daud yang sedang kacau untuk mendapatkan keuntungan.

Simei, yang adalah keturunan Benyamin, suku asal Saul, adalah pendukung fanatik keluarga itu. Saat berpapasan dengan Daud, ia mengutuki dan melemparinya dengan batu. Ia mengatakan bahwa apa yang menimpa Daud merupakan balasan Tuhan karena ia penumpah darah. Mungkin yang dimaksudnya adalah secara tidak langsung Daud telah menyebabkan Saul dan anak cucunya terbunuh. Ia memanfaatkan situasi Daud yang sedang terpuruk untuk melampiaskan kebenciannya.

Niat buruk orang yang memanfaatkan kemalangan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi ternyata bisa diubah Tuhan menjadi berkat. Apa pun niat Ziba, pemberiannya sangat membantu Daud. Daud juga menerima ucapan Simei untuk memperbaiki diri.

Doa: Tolonglah kami supaya tidak cepat menilai situasi, karena niat buruk orang lain pun Kau ubah menjadi kebaikan bagi kami. [WTH]


Baca Gali Alkitab 7

2 Samuel 16:1-14

Hati lebih licik dari segala sesuatu, kata Nabi Yeremia (Yer. 17:9). Manusia suka memanipulasi keadaan untuk kepentingan pribadi. Ia tidak akan peduli bahwa hal itu merugikan orang lain. Jika ada kesempatan, meski itu salah, terlalu sayang untuk dilewatkan.

Daud pun dimanfaatkan di kala mengalami kesulitan. Dalam keterpurukan Daud, Allah mengizinkan hal itu terjadi untuk membukakan siapa sesungguhnya orang-orang di sekitarnya. Sering kali hal seperti ini diizinkan Tuhan untuk terjadi, meskipun menyakitkan, demi rancangan besar yang sudah dipersiapkan-Nya di depan. Jika direspons dengan benar, maka hal yang menakjubkan bisa segera terjadi. Ziba salah, Simei pun sama salahnya. Tetapi di atas semua itu, ada rencana Allah yang besar bagi Daud dan bagi sejarah keselamatan yang sudah dirancangkan-Nya.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan Ziba bagi Daud (1-2)?
2. Apa yang dikatakan Ziba tentang Mefiboset (3)?
3. Apa yang dikatakan Daud sebagai respons kepada Ziba (4)?
4. Apa yang dilakukan Simei kepada Daud (5-8)?
5. Bagaimana Daud merespons semua perlakuan Simei (9-14)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah Anda pernah terpuruk dan kemudian justru dihina lebih dalam? Bagaimana Anda merespons semua itu?
2. Apakah Anda dapat merespons dengan benar semua manipulasi, trik, tipuan dan hinaan terhadap Anda?

Apa respons Anda?
1. Apakah Anda sudah mendoakan musuh Anda?
2. Apakah Anda masih memiliki dendam dan kepahitan terhadap mereka yang menghina Anda pada masa-masa sulit?

Pokok Doa:
Berdoa supaya hati ini diberi hikmat dan kasih untuk merespons dengan benar segala yang terjadi.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org