Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/02/18 |
|
Minggu, 18 Februari 2007
|
|
Judul: Syarat ikut Yesus Seorang tokoh masyarakat biasanya akan senang memiliki pengikut. Apalagi kalau ia berkarier di bidang politik. Banyaknya pengikut akan menunjang kemajuan kariernya. Yesus saat itu diikuti banyak orang. Tetapi Ia tahu bahwa itu bukan karena mereka memiliki komitmen untuk mengikut Dia. Mungkin saja hanya karena Yesus sedang populer saat itu. Oleh karena itu Yesus berkata pada mereka bahwa jika mereka tidak "membenci" anggota keluarganya, bahkan dirinya sendiri, mereka tidak dapat menjadi murid-Nya (26). Yesus bukan bermaksud agar pengikut-Nya tidak menghargai keluarga mereka. Yang Ia maksudkan adalah tidak ada ikatan apapun, yang boleh melebihi kesetiaan dan ketaatan orang pada Yesus. Dialah yang harus menjadi nomor satu! Tidak ada tempat buat yang lain. Hanya jika Dia menjadi prioritas utama dalam hidup seseorang, barulah dia dapat menjadi murid Yesus. Itulah sebabnya mereka harus berpikir masak-masak, karena untuk itu harus ada keseriusan dan komitmen. Sebab mengikut Yesus bukan hanya bicara masalah sekarang, tetapi juga mencakup keputusan dalam hidup di masa depan. Oleh karena itu, jika orang tidak memiliki kesungguhan hati, sebaiknya jangan mulai! Jangan maju ke medan perang, jika tidak yakin akan menang. Mengikut Tuhan Yesus memang punya konsekuensi. Mungkin kita harus mengambil keputusan yang sangat berbeda dengan dunia di sekitar kita, keluarga akan memusuhi kita, kita akan dikucilkan di lingkungan kita, atau tidak memperoleh keuntungan karena kejujuran kita. Kita memang harus sadari bahwa menjadi murid Tuhan berarti siap menempatkan Yesus di atas segala kepentingan pribadi, keluarga atau karier. Ikut Yesus berarti memikul salib yang bermakna mematikan keakuan dan keinginan pribadi (27). Hanya yang setia melakukan kehendak Tuhan dan teguh imanlah yang akan disebut murid Tuhan. Camkan: "... karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar." (Filipi 2:12)
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |