Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/02/18 |
|
Kamis, 18 Februari 2016
|
|
Judul: Farisi vs Anak Kecil Orang-orang Farisi ingin mencari-cari kesalahan Yesus. Mereka mengikuti dan menanyakan pendapat-Nya tentang perceraian. Mereka sudah tahu bahwa Tuhan melarang perceraian. Tetapi mereka berusaha membenarkan diri dengan merujuk pada kisah Musa yang memberikan surat cerai (1-5). Yesus menegaskan kembali hukum pernikahan, larangan perceraian, dan pernikahan kembali sebagaimana yang tertulis dalam kitab Musa (8-12). Disini terlihat betapa orang-orang Farisi yang hafal Firman sudah melakukan beberapa kesalahan, yaitu mereka memiliki motivasi jahat terhadap Yesus dan mengubah larangan Tuhan karena kekerasan hati mereka. Orang seperti ini tidak layak masuk ke dalam kerajaan Surga. Beda halnya dengan anak- anak kecil yang dengan tulus hati menyambut Tuhan dan Firman-Nya (14-16). Ternyata para murid Yesus belum mengerti hal ini sehingga mereka menghalang-halangi anak-anak kecil datang kepada Yesus. Mungkin para murid berpikir bahwa kehadiran anak-anak akan mengganggu pelayanan Yesus. Sebab pelayanan Tuhan hanya untuk orang dewasa. Sebaliknya, Yesus memarahi murid-murid dan menyambut anak-anak kecil karena bagi merekalah kerajaan Surga. Tuhan tidak menilai orang berdasarkan kecerdasan dan penguasaan akan firman-Nya. Yang dilihat oleh-Nya adalah motivasi dan hati kita. Jangan sampai kita tekun melayani Tuhan, tetapi memiliki motivasi yang jahat terhadap sesama. Tuhan menginginkan ketulusan dan kepolosan hati untuk menyambut-Nya. Orang-orang seperti ini mau menerima Tuhan dengna motivasi yang murni. Sebab mereka mau diajar dan melakukan firman Tuhan. Karena itulah mereka layak memiliki kerajaan Surga. Miliki hati yang tulus di hadapan Tuhan. Sambutlah firman-Nya dan taatilah rencana dan kehendak-Nya, maka kita akan memiliki kerajaan Surga. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |