Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/02/18 |
|
Kamis, 18 Februari 2021 (Minggu ke-6 sesudah Epifani)
|
|
Tidak dapat disangkal, Bait Suci yang didirikan Raja Salomo dengan teknik sipil dan arsitektur masa itu sungguh megah. Dengan ukuran bagian dalam panjang 27 meter, lebar 9 meter, dan tinggi 13, 5 meter (2)--semua dindingnya dilapisi kayu aras, bahkan ruang mahakudus serta perkakasnya dilapisi emas seluruhnya (20-22)--menjadikan Bait Suci gedung terhebat di seluruh Israel pada masa itu. Waktu pembangunannya adalah sekitar tujuh tahun (38). Namun demikian, yang layak menjadi fokus adalah firman Allah kepada Salomo: "jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu, yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel" (12, 13). Kelihatannya penulis Kitab 1 Raja-raja hendak mengingatkan bahwa yang paling penting dalam hidup sebuah bangsa bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga bangunan rohani rakyatnya. Bait Suci itu penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah apakah Bait Suci itu sungguh-sungguh menjadi sarana bagi pertumbuhan rohani umat. Menarik disimak pula, di mata Allah nasib suatu bangsa terletak di tangan pemimpin. Allah menegaskan, selama Salomo hidup menaati aturan yang ditetapkan Allah, dia boleh berharap akan kesetiaan Allah baik kepada dirinya maupun bangsa Israel. Di mata Allah, kehidupan rohani seorang pemimpin bangsa sungguh penting dan bermakna. Sebab dia punya wewenang mengatur kehidupan bangsa yang dipimpinnya. Perikop ini mengingatkan kita bahwa keindahan rumah ibadah semestinya berbanding lurus dengan tingkat kerohanian kita. Tak ada yang salah dengan rumah ibadah yang baik, namun sia-sia rasanya jika tidak diikuti dengan kehidupan rohani yang baik. Rumah ibadah adalah sarana pertumbuhan rohani umat. Hal itu berarti, tak hanya raga, jiwa manusia juga harus dibangun. Itulah fungsi utama rumah ibadah. [YMI]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |